a, Risiko sejumlah penyakit tidak hanya bisa dilihat
dari perubahan metabolisme tubuh. Seperti halnya stroke. Penelitian
terbaru mengungkap bentuk daun telinga tertentu bisa mengindikasikan
risiko stroke.
Adalah tim peneliti dari Israel yang menemukan
bahwa lipatan diagonal di daun telinga bisa jadi indikator tingginya
risiko seseorang untuk terkena stroke.
Peneliti mendasarkan fakta
ini setelah mengamati 241 orang yang pernah mengalami stroke. Nyatanya
lebih dari tiga-perempat dari mereka memiliki daun telinga seperti itu.
Dalam
laporan penelitian yang dipublikasikan American Journal of Medicine ini
disebutkan bahwa 78 dari 88 pasien yang mengalami stroke total (88
persen) memiliki lipatan diagonal di telinganya.
Ini juga berlaku pada 112 dari 153 pasien (73 persen) yang mengalami 'stroke mini'. Demikian seperti dilaporkan The Sun.
Dalam
bahasa medis, lipatan diagonal di telinga ini disebut sebagai 'Frank's
sign'. Diduga penyumbatan pembuluh darah yang meningkatkan risiko stroke
juga mengakibatkan suplai darah yang rendah ke daun telinga, sehingga
daun telinga kehilangan elastisitas lalu memunculkan lipatan tersebut.
Dalam
studi sebelumnya, lipatan di telinga ini sering dikaitkan dengan
tingginya risiko serangan jantung. Penemunya, seorang dokter di AS
bernama Sanders T Frank mengaku menemukan lipatan ini pada pasien-pasien
muda dengan gangguan jantung angina.
Kendati demikian fakta ini
tidak dapat dikaitkan dengan mitos menusuk telinga ataupun jari tangan
dengan jarum untuk mencegah stroke.
"Secara medis dan praktik,
ini tidak ada korelasinya," tegas dr Priscilla Ryanti Andradi, SpS
kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Metode ini diyakini hanya
untuk menjaga kesadaran pasien. Alih-alih mencoba metode yang tidak
tepat, pasien stroke baiknya harus segera dibawa ke rumah sakit
mengingat keberhasilan penanganannya sangat dipengaruhi oleh 'golden
time' atau waktu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar