, Meski tak bergejala khas, dokter menyebut ada
kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi
paru. Maka dari itu, pemeriksaan dini pun penting dilakukan.
Seperti
disampaikan oleh pakar hipertensi paru dari RS Harapan Kita, Prof Dr dr
Bambang Budi Siswanto, SpJP(K), FAsCC, FAPSC, FACC, kelompok tersebut
salah satunya yakni mereka dengan penyakit jantung bawaan.
Selain
itu, mereka dengan penyakit katup jantung abnormal juga berisiko lebih
tinggi terkena penyakit hipertensi paru. Pasien-pasien penyakit paru
seperti tuberkulosis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) serta para
perokok pun memiliki tingkat risiko yang sama tingginya.
Paru
"Begitu
juga dengan pasien kekentalan darah di paru atau tromboemboli. Juga
mereka dengan riwayat keluarga, biasanya dari ibu ke anak," tutur Prof
Bambang dalam Pfizer Press Circle 'Mengenal Lebih Dekat Hipertensi Paru'
di SCBD Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Terkait jenis kelamin,
prevalensi pasien hipertensi paru dikatakan oleh Prof Bambang didominasi
oleh wanita. Salah satunya adalah karena faktor hormonal.
"Penyakit
jantung bawaan juga lebih banyak terjadi pada wanita, ini mungkin
karena pengaruh hormon ya. Selain itu hipertensi paru juga bisa
disebabkan oleh kebiasaan minum obat pelangsing sembarangan. Wanita
gemuk kan biasanya malu lalu mengonsumsi obat seperti ini," imbuh Prof
Bambang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar