Remaja mana yang tidak suka selfie? Rasanya tidak ada yang tidak suka,
kecuali yang satu ini. Ia adalah pengidap 'selfie-epilepsy'.
Bagi
remaja asal Kanada ini, selfie cantik bisa memicu gelombang otak yang
tidak diharapkan. Efeknya, ia akan mengalami serangan kejang-kejang.
Kasusnya dilaporkan di jurnal ilmiah Seizure.
Adanya gelombang
otak yang tidak normal ketika selfie, terkonfirmasi melalui pemeriksaan
electroencephalogram (EEG). Remaja yang tidak disebut namanya ini sampai
harus menjalani pemindaian selama tiga hari di laboratorium.
Walaupun
tidak mengalami kejang ketika diperiksa di laboratorium, remaja ini
menunjukkan adanya dua lonjakan gelombang di otak yang tidak biasa. Saat
ditelusur, remaja ini pernah selfie dengan ponsel pintarnya.
Saat
selfie, ia menggunakan flash dan modus red-eye reduction dalam ruangan
yang agak gelap. Modus tersebut melibatkan kilatan berulang sebelum
pengambilan gambar, untuk menghindari bintik merah di bagian mata.
Dokter
menyimpulkan, remaja ini mengalami photosensitivity response. Ini
adalah hal yang sudah diketahui dengan baik, meski hanya menyerang
sebagian kecil pengidap epilepsi. Tahun 1997, kasus serangan kejang
serupa pernah dilaporkan di Jepang, menyerang pasien yang sedang
menonton serial TV Pokemon.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar