Siapa tak tahu Albert Einstein? Ilmuwan fisika dan penemu teori
relativitas ini dipandang sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20.
Tahukah Anda seperti apa otak Einstein dan apa yang membuatnya begitu
jenius? Melalui studi terbaru, para peneliti mengungkapkannya.
Dilansir News Max Health,
Rabu (9/10/2013), dari otak Einstein yang diambil 7 jam setelah
kematiannya pada tahun 1955, ditemukan bahwa belahan bagian kiri dan
kanannya terhubung dengan sangat baik. Sesuai dengan temuan yang
dipublikasikan dalam jurnal Brain, otak kedua sisi otak Einstein
bersinergi dengan baik satu sama lain.
"Studi kali ini dilakukan
lebih detail, kami benar-benar mencoba untuk meneliti bagian dalam otak
Einstein. Penelitian ini menyediakan informasi baru untuk membantu kita
memahami secara lengkap permukaan otak Einstein," ujar penulis studi,
Dean Falk, seorang antropolog evolusi di Florida State University, AS.
Pemimpin
peneliti, Weiwei Men, dari East China Normal University, juga
mengungkapkan telah mengembangkan teknik analisis otak terbaru dalam
studi ini. Ia mengatakan telah memeriksa bagian corpus callosum pada
otak Einstein, yaitu bagian terbesar dari serat otak yang menghubungkan
dua sisi belahan. Untuk penelitian ini, Weiwei menggunakan foto resolusi
tinggi dari otak Einstein yang telah diterbitkan oleh Falk pada tahun
2012.
"Teknik ini tentu menarik bagi peneliti lain yang
mempelajari konektivitas internal otak," ungkap Falk dalam sebuah rilis
berita.
Teknik Weiwei mengungkapkan adanya variasi ketebalan dari
bagian corpus callosum pada otak Einstein, di mana serabut saraf yang
ada memungkinkan aktivitas otak 'menyeberang' secara sempurna dari satu
belahan ke belahan otak yang lain. Ketebalan ini menunjukkan jumlah
saraf yang melintas di daerah tertentu.
Para peneliti kemudian
membandingkan otak Einstein dengan 15 pria tua dan 52 pria muda. Dari
hasil perbandingan ini ditemukan bahwa Einstein memiliki hubungan yang
lebih luas pada bagian-bagian tertentu dari belahan otaknya, jika
dibandingkan dengan otak seluruh responden. Inilah sebabnya hingga saat
ini Einstein masih dianggap sebagai seseorang yang jenius dan belum ada
yang bisa menyamainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar