Pada orang-orang tertentu, stres yang dialaminya bisa mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulutnya. Oleh karena itu, jangankan psikolog, dokter
gigi saja tahu Anda stres.
Bahkan stres maupun gangguan
kecemasan rata-rata tidak ditunjukkan dengan gangguan tidur, kelelahan,
atau sakit kepala. Justru seringnya kondisi ini muncul sebagai pemicu
gangguan gigi dan mulut, mulai dari mulut kering hingga penyakit pada
gusi.
"Jika kami menemukan gejala-gejala seperti itu, kami akan
melontarkan beberapa pertanyaan pasien untuk mengetahui penyebabnya,
termasuk terkait apa yang terjadi di hidupnya," tutur ahli bedah mulut
Dr Sherina Daryanani dari Teeth @ Tiong Bahru Dental Clinic, Singapura.
Lantas gangguan gigi dan mulut apa saja yang mengindikasikan adanya stres? Berikut paparannya seperti dilaporkan Asia One.
B
1. Gigi berlubang
Gigi
berlubang dan radang gusi biasanya muncul karena seseorang enggan
membersihkan giginya dengan baik. Salah satunya karena stres. Lagipula
stres memicu kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tak sehat,
seperti minuman energi atau kopi.
2. Lesi
Sariawan,
cold sore (luka yang berisi cairan), lichen planus dan sindrom mulut
terbakar adalah sebagian kecil contoh lesi yang muncul saat stres. Sebab
stres menurunkan kekebalan seseorang sehingga berkontribusi di balik
lesi tersebut.
3. Gigi gemeretak
Menurut Dr
Daryanani, bila pasien tak bisa membuka rahangnya sepenuhnya atau merasa
tak nyaman saat mengunyah sembari berbicara bisa jadi adalah gejala
bruxism atau gigi bergemeretak dengan sendirinya di malam hari. Sebagian
besar orang yang mengalami bruxism merasakan stres.
4. Gigi rusak
Kebiasaan
menggigiti kuku dapat mempercepat kerusakan gigi, termasuk memaksa
otot-otot yang berperan dalam proses mengunyah sehingga memicu myalgia
atau nyeri otot. Pada orang-orang tertentu, kondisi ini juga ada
kaitannya dengan kebiasaan bruxism.
5. Sindrom mulut kering
Dr
Daryanani mempertegas bahwa mulut kering adalah salah satu manifestasi
utama dari stres. "Saliva (air liur) mempunyai fungsi perlindungan, jadi
ketika mulut mengering dan kurang lembab, dapat memicu gangguan lain
seperti gigi berlubang, bibir pecah-pecah atau infeksi jamur,"
tandasnya.
Bahkan pada kasus tertentu, mereka yang mengalami
sindrom ini juga bisa merasakan susah makan, susah menelan, mengunyah,
hingga berbicara.(lll/up)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar