WN Jepang sekaligus manajer JKT 48, Inao Jiro, bunuh diri dengan cara
menggantung diri di kamar mandi rumahnya. Pengakuan dari rekan kerjanya,
Jiro dikenal sebagai sosok yang periang.
"Jiro ini sosoknya
periang. Optimistik orangnya. Baik sih kalau bertemu. (Dia) bergaul
kok," tutur Clement, GM Operational Hits Record yang mengaku kenal cukup
baik dengan Jiro, dikutip dari detikHot.
Secara
terpisah, dr Andri, SpKJ, FAPM dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam
Sutera mengatakan kecenderungan untuk melakukan bunuh diri berawal dari
gangguan kejiwaan depresi yang dialami seseorang. Depresi membuat
seseorang merasa putus asa, tidak berdaya dan tidak ada gunanya lagi
melanjutkan hidup.
B
Meski
begitu, hal-hal tersebut tidak selalu muncul ke permukaan. Sehingga
sangat wajar jika ada seseorang yang terlihat periang namun sejatinya
sedang dalam keadaan putus asa dan tidak lagi memiliki harapan hidup.
"Yang
harus diperhatikan oleh kita adalah jika ada teman, kerabat atau
keluarga yang sebelumnya periang dan outgoing, tiba-tiba tertutup dan
menarik diri, tidak ada lagi motivasi untuk melakukan kegiatan
sehari-hari. Gejala ini sering ditemukan pada orang depresi," tambahnya
lagi.
Dalam tahap lanjut, depresi akan membuat seseorang memiliki
keinginan untuk bunuh diri. Pikiran-pikiran negatif seperti 'untuk apa
lagi saya hidup' atau 'jika saya mati mungkin keadaan akan lebih baik'
mulai memasuki otak.
"Orang yang bunuh diri sudah sampai seperti
itu. Jadi dia anggap bunuh diri bisa membuat keadaan lebih baik, bukan
hanya untuk dirinya sendiri, namun juga bagi orang lain di sekitarnya,"
tandasnya lagi.
Apalagi, depresi masih dianggap sebagai bentuk
kelemahan pribadi seseorang dan sering kali diabaikan. Padahal depresi
merupakan gangguan jiwa serius yang harus segera ditangani sebelum
bertambah parah.
"Maka dari itu kita harus berempati dengan
orang-orang yang mengalami kondisi seperti ini. Jangan dianggap lemah
atau malah dibully, tapi dirangkul dan biarkan dia cerita. Kalau perlu,
segera bawa ke profesional terlatih seperti psikolog klinis atau
psikiater untuk mendapatkan bantuan," paparnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar