Pada masa kehamilan, mual dan muntah adalah hal yang wajar di alami oleh
ibu hamil. 90 Persen ibu hamil pasti mengalami mual dan muntah, yang
biasanya terjadi di trimester pertama kehamilan.
Tapi tahukah
kamu bahwa mual berlebih bisa berisiko terhadap kesehatan si ibu? Hal
ini disebut dengan mual dan muntah hebat, atau dalam bahasa medis
dikenal dengan nama hiperemesis gravidarum..
Menurut dokter
obstetri dan ginekologi, dr Ulul Albab, SpOG, gejala terjadinya
hiperemesis gravidarum atau disebut HEG adalah jika si ibu mengalami
mual muntah lebih dari 10 kali dalam waktu 24 jam. Bisa terjadi di
trimester kedua bahkan memburuk di trimester ketiga.
"Biasanya
dirasakan saat kehamilan usia 16 minggu, sudah diberi terapi sederhana
juga nggak sembuh, dan mengganggu kegiatan sehari-hari," jelasnya saat
acara halal bihalal dan seminar kesehatan di Auditorium Gedung BKKBN,
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu
(15/7/2017).
Dokter yang merupakan perwakilan dari Ikatan Dokter
Indonesia ini menjelaskan bahwa risiko dari mual muntah berlebih dapat
menyebabkan dehidrasi pada si ibu.
"Banyak cairan keluar, kayak muntah yang warna kuning," imbuhnya.
Selain
itu, gangguan ini juga dapat menyebabkan penurunan berat badan ibu
lebih dari tiga kilogram atau lima persen dari berat badannya. Hal yang
lebih parah dapat menyebabkan robekan pada selaput kerongkongan dan
lambung.
Tidak hanya berisiko pada ibu, risiko pada bayi pun juga
bisa terjadi seperti pertumbuhan janin terhambat dan berat badan lahir
rendah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar