, Masa tumbuh kembang si kecil adalah saat yang
terpenting bagi Ibu. Ibu pasti menginginkan si kecil dapat tumbuh dan
berkembang dengan optimal sehingga menjadi generasi yang maju di masa
depannya.
Akan tetapi, terkadang ada kondisi tumbuh
kembangnya tidak optimal karena si kecil mengalami berat badan kurang.
Berat badan kurang adalah kurangnya berat badan si kecil dibandingkan
usianya, yang mengacu pada kurva pertumbuhan dari Badan Kesehatan Dunia
(WHO).
Masalah berat badan kurang saat ini masih menjadi
persoalan serius di tingkat dunia. Menurut laporan WHO pada 2013, jumlah
si kecil dengan berat badan kurang, yakni sekitar 99 juta (17%).
Sedangkan menurut data Penilaian Status Gizi 2015, jumlah balita yang
mengalami berat badan kurang di Indonesia mencapai 18,8%, terdiri dari
3,9% gizi buruk dan 14,9% gizi kurang.
Berat badan kurang
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: faktor genetik/keturunan,
penyakit, lingkungan, sosial ekonomi, dan nutrisi. Di antara
faktor-faktor tersebut, faktor nutrisi bisa terjadi karena kurang
baiknya pola makan yang berdampak pada tidak optimalnya asupan harian
dan dapat memicu terjadinya berat badan kurang pada si kecil.
Berat
badan kurang pada si kecil dapat menimbulkan dampak yang serius, baik
untuk masa sekarang, maupun masa depannya. Kekurangan nutrisi merupakan
penyebab langsung dan tidak langsung dari 45% kematian balita, sehingga
si kecil yang mengalami berat badan kurang dapat dikatakan memiliki
risiko kematian lebih besar.
Hal ini disebabkan karena si kecil
mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan mengalami
penyakit infeksi. Dalam jangka panjang, berat badan kurang dapat
menyebabkan si kecil tidak dapat tumbuh optimal dan cenderung pendek (stunting).
Selain
itu, berat badan kurang dapat berdampak pada gangguan perkembangan otak
dan fisik si kecil yang berpengaruh pada kemampuan daya pikir,
interaksi sosial dan kemampuan kerjanya di masa depan.
Untuk
mengenali tanda berat badan kurang pada si kecil, ibu dapat mengecek
kenaikan berat badannya setiap bulan melalui Kartu Menuju Sehat (KMS)
yang tersedia di fasilitas kesehatan.
Si kecil dikatakan sehat
ketika berat badannya naik mengikuti garis pertumbuhan, dan dikatakan
mengalami berat badan kurang bila berat badannya berada di bawah garis
hijau dengan tren tidak naik sesuai garis pertumbuhan atau bahkan
menurun.
Perhatikan bila si kecil mengalami tanda-tanda tersebut,
ibu harus segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan
saran nutrisi tepat agar si kecil dapat tumbuh dengan optimal.
(adv/adv)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar