Penggunaan tabir surya penting untuk melindungi kulit dari penuaan dini
sampai kanker kulit yang disebabkan sinar UV dari matahari. Tapi,
penggunaannya tidak boleh asal jika Anda mengharapkan perlindungan yang
maksimal.
Dijelaskan oleh spesialis kulit, dr Sri Prihianti
Gondokaryono SpKK, perlindungan sinar UV oleh tabir surya tidak hanya
ditentukan oleh pemilihan nilai SPF, tapi juga cara penggunaannya.
"Nilai
SPF dalam tabir surya yang tersedia di pasaran sangat beragam, dari
yang 15 sampai 100. Untuk di negara tropis, minimal nilai yang
direkomendasikan adalah yang SPF 30. Tapi supaya nilainya tidak
berkurang, tabir surya harus sering direplikasi dan digunakan dalam
dosis yang cukup, yaitu dua sendok atau jari untuk seluruh tubuh," jelas
dokter dari RS Pondok Indah tersebut.
Dalam
talkshow peluncuran kampanye NIVEA #ILoveMyBody, di Mal Taman Anggrek,
Jakarta Barat, Jumat (25/8/2017), dokter yang biasa disapa Yanti ini
menyampaikan satu studi di negara Asean tentang kebiasaan penggunaan
tabir surya di masyarakat.
"Ini yang jadi perhatian juga karena
sering kali orang enggak pakai tabir surya sesuai dosis. Satu penelitian
di negara Asean yang diukur setiap hari menemukan bahwa orang-orang
hanya memakai tabir surya 30 persen sampai setengah dari dosis yang
disarankan. Jadi kalau pakainya asal, tabir surya yang punya SPF 25 bisa
jadi sama dengan SPF 12," pungkasnya.
Untuk diketahui,
penggunaan tabir surya yang disarankan adalah dipakai terutama pada
waktu 10.00 - 14.00 siang. Tabir surya baiknya dipakai sebelum keluar
rumah dan diaplikasikan kembali 2 jam sekali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar