Satu keluarga di Boyolali, Jawa Tengah keracunan obat kutu yang diduga
kuat pestisida. 2 Orang meninggal dunia sementara 2 lainnya masih
mendapat penanganan secara intensif.
Menanggapi hal ini, dokter
spesialis kulit dan kelamin dari D&I Skin Centre Denpasar, dr I
Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, menyebut jika bahan yang digunakan untuk
mengobati kutu benar pestisida, maka risiko keracunan memang tinggi.
"Pestisida
tidak boleh digunakan untuk mengobati kutu rambut. Selain memang bukan
peruntukannya, risiko efek samping yang buruk akibat pestisida tergolong
tinggi," tutur dr Darma kepada detikHealth.
Ia
mengatakan terdapat beberapa jenis pestisida, dengan efek samping yang
beragam bagi kesehatan manusia. Salah satunya adalah diazinon yang
digunakan oleh korban keracunan tersebut.
Diazinon mengandung zat
yang disebut sebagai organofosfat. Menurut dr Darma, zat ini sangat
berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia karena dapat menyerang
sistem saraf manusia.
"Pestisida berbahan organofosfat dapat
mengganggu enzim yang mengatur asetilkolin, zat penghantar sinyal saraf,
yang membuat sistem saraf terganggu," ungkapnya.
Ditambah lagi,
pestisida merupakan kelompok cairan dengan golongan asam yang kuat. Jika
terkena kulit, risikonya adalah iritasi yang bisa menjadi masalah
jangka panjang.
"Pestisida dengan asam basa yang kuat dapat
menyebabkan iritasi berupa kulit kemerahan dan perih. Bahkan pestisida
organofosfat dulu pernah digunakan dalam perang dunia kedua karena
bersifat beracun," tutupnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar