Obesitas seakan menjadi tren terbaru dewasa ini. Padahal mereka yang
kelebihan berat badan berisiko mengalami beragam penyakit kronis seperti
diabetes hingga penyakit jantung. Namun ada yang lebih berbahaya dari
obesitas sekalipun.
Sebuah studi mengungkapkan skinny fat atau
orang yang kurus namun berperut buncit menghadapi bahaya yang lebih
besar ketimbang orang bertubuh gemuk. Mengapa demikian? Apalagi kalau
bukan karena lemak perut mereka.
Peneliti dari Boston University
mencoba menemukan ada tidaknya keterkaitan antara perubahan pada lemak
perut dan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dimiliki seseorang.
Untuk keperluan studi ini, peneliti mengamati 1.106 partisipan berusia
paruh baya selama enam tahun.
Dengan CT scan, peneliti mencoba
membandingkan pengaruh lemak adiposa yang ada di bawah kulit dan lemak
adiposa yang ada di perut dari waktu ke waktu. Dalam kurun tersebut,
partisipan mengalami kenaikan lemak di bawah kulit rata-rata sebesar 22
persen dan lemak perut sebanyak 45 persen.
Baca juga: Malu Punya Perut Buncit? Yuk Kenali Penyebabnya
Menariknya,
dari perubahan ini peneliti bisa melihat dampak keberadaan lemak
adiposa terhadap kesehatan jantung partisipan. Makin bertambah lemaknya
dan makin berkurang kepadatan lemaknya, maka tekanan darah dan
trigliserida (lemak dalam darah) partisipan juga ikut naik. Risiko
sindrom metabolik partisipan menjadi bertambah.
Peneliti mengakui
pertambahan lemak adiposa di bawah kulit maupun yang di perut sama-sama
berdampak pada kesehatan jantung, namun pertambahan lemak di perut
dipastikan memicu pengaruh yang lebih besar.
"Ternyata hanya
karena terjadi penambahan lemak di perut berujung pada faktor risiko
penyakit jantung yang lebih besar, tak peduli berapapun penambahan bobot
yang terjadi. Ini belum pernah ditemukan sebelumnya," ungkap peneliti
Dr Caroline Fox.
Bahkan dari studi ini, peneliti menyimpulkan
bahwa hanya dengan mengukur jumlah lemak yang 'tersembunyi' di dalam
perut berikut kepadatannya bisa jadi cara paling akurat untuk menentukan
apakah seseorang memiliki berat badan ideal/sehat ataukah sebaliknya.
"Justru
lemak yang di bawah kulit ini bersifat melindungi karena berfungsi
sebagai tempat menyimpan kelebihan lemak," imbuh Fox seperti dilaporkan
The Sun.
Riset
sebelumnya juga mengatakan kelebihan lemak perut memicu risiko penyakit
jantung yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang kelebihan lemak di
bagian tubuh lainnya. Belum lagi lemak perut selama ini telah dikaitkan
dengan risiko kanker, gangguan kardiovaskular lainnya hingga kematian.(
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar