elama ini banyak orang mengenal pentingnya menjaga kekuatan tulang
dengan mengonsumsi kalsium, tapi hanya sedikit yang mengenal pentingnya
menjaga kekuatan sendi. Jika tulang membutuhkan kalsium, maka sendi
membutuhkan glukosamin agar bebas bergerak.
Glukosamin merupakan
senyawa pembangun penting untuk sendi tulang rawan yang berperan sebagai
bantalan pada ujung tulang dan mencegah tulang dari keretakan saat
bergerak.
Secara alami sebenarnya glukosamin ditemukan di dalam
tubuh, tetapi kemampuan tubuh untuk mensintesa glukosamin akan berkurang
seiring dengan bertambahnya usia dan ini dapat menyebabkan penyakit
degeneratif osteoarthritis.
"Sendi itu penghubung antara tulang
dan tulang. Ada lapisan rawan sendi yang memungkinkan kita bergerak.
Rawan sendi terdiri dari kolagen, proteoglikan dan asam hialuronat,"
jelas Dr dr Aris Wibudi, SpPD, KEMD, dari Departemen Penyakit Dalam
RSPAD Gatot Soebroto, dalam acara Konferensi Pers Peluncuran Anlene
Total 'Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi Bebas Bergerak Tanpa Batas' di
Gedung Pusat Perfilman Umar Ismail, Jakarta, Kamis (14/4/2011).
Kolagen
dan proteoglikan, lanjut Dr Aris, merupakan komponen utama yang membuat
sendi menjadi licin dan memudahkan orang untuk bergerak.
"Kolagen
merupakan serat-serat protein yang merupakan kekuatan sendi, sedangkan
proteoglikan terdiri dari glukosaminoglikan dan kondroitin sulfat yang
merupakan suplemen yang dibutuhkan untuk perbaikan sendi yang
terganggu," jelas Dr Aris.
Kerusakan rawan sendi biasanya paling
banyak terjadi karena disebabkan oleh beban tubuh berlebih dan
penggunaannya yang berlebihan.
"Seperti pekerja tambang yang
sering menggunakan alat berat, biasanya berisiko untuk rusak sendi bahu,
pemain tenis dan golf di sendi lengan, orang yang sering bersimpuh pada
sendi lutut dan orang yang kelebihan berat badan sering mengalami
gangguan rawan sendi," jelas Dr Aris.
Secara normal, rawan sendi
memiliki permukaan yang licin. Biasanya terjadi robekan-robekan kecil
yang kemudian dapat diperbaiki oleh tubuh sendiri. Tetapi seiring
bertambahnya usia, robekan-robekan tersebut tidak bisa lagi diperbaiki
oleh tubuh karena kemampuan mensintesa glukosamin berkurang. Selain itu,
dengan bertambahnya usia maka sel-sel kolagen juga berkurang.
"Makin
lama makin parah sehingga menyebabkan nyeri. Kalau sudah sangat parah,
tulang akan menempel dan sulit digerakkan. Inilah yang disebut
osteoarthritis," tutur Dr Aris.
Untuk itu, asupan glukosamin
dibutuhkan terutama saat tubuh membutuhkannya dalam jumlah banyak
padahal produksinya telah berkurang seiring dengan pertambahan usia.
"Penggunanaan
glukosamin sebenarnya sudah sangat umum, bahkan kalau di Amerika
Serikat di apotik itu glukosamin lebih banyak daripada Viagra," jelas dr
Muliaman Mansyur, Medical Marketing Manager PT Fonterra Brands
Indonesia.
Menurutnya, glukosamin bisa didapatkan dari asupan
susu yang mengandung glukosamin, suplemen glukosamin dan beberapa
makanan seperti kerang-kerangan dan daging.
Jika Tulang Butuh Kalsium, Sendi Butuh Glukosamin
Written By iqbal_editing on Jumat, 01 September 2017 | 17.21
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar