Umumnya pubertas terjadi ketika seorang anak memasuki usia rata-rata
12-13 tahun. Namun penelitian mengungkap, pubertas sebelum usia ini
dapat memicu persoalan baru di masa depan.
Sebuah studi yang
dilakukan di Tohoku University, Jepang mengungkap pubertas dini membuat
seseorang berpeluang dua kali lipat untuk terserang stroke saat dewasa
kelak.
Peneliti memperoleh kesimpulan ini setelah mengamati 1.142
wanita yang telah memasuki masa post-menopause dalam kurun tahun
1998-2010. Kemudian peneliti melacak kapan mereka pertama kali
menstruasi dan menopause, lalu apakah mereka pernah mengalami stroke
atau tidak.
Faktor lain yang dipertimbangkan peneliti adalah tinggi dan berat badan, riwayat penyakit jantung serta hipertensi.
Baca
Hasilnya,
mereka yang mulai menstruasi sebelum usianya 13 tahun berpeluang 1,8
kali lebih besar untuk terserang stroke dibandingkan mereka yang mulai
haid di usia 15 tahun.
Mereka juga cenderung mengalami apa yang
disebut dengan 'cerebral infarction', atau terhambatnya aliran darah dan
oksigen ke otak sehingga memicu kematian jaringan otak.
'Cerebral infarction' juga terjadi pada partisipan yang berhenti haid di usia 45 atau kurang dari itu.
"Kami
menyimpulkan bahwa menstruasi dini bisa dijadikan alat prediksi adanya
risiko stroke," kata sang peneliti, Prof Takayoshi Ohkubo seperti
dilaporkan Science Daily.
Menurut peneliti, risiko
stroke ini muncul karena ketika seorang anak gadis telah mengalami
pubertas sebelum usianya genap 13 tahun, aliran darah ke otaknya akan
rentan berkurang dari waktu ke waktu.
Bila ini dibiarkan,
akibatnya asupan oksigen ke otak ikut berkurang sehingga lama-kelamaan
dapat memicu kematian jaringan otak maupun stroke yang berpotensi
mematikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar