Memiliki kulit wajah yang bening dan mulus ala Bintang Korea saat ini menjadi ambisi banyak wanita. Demi mendapatkan kulit flawless tersebut, sering disebut-sebut pentingnya minum banyak air.
Cukup
air dipercaya efektif untuk membuat kulit kenyal dan terlihat bercahaya
(glowing). Selebriti juga menyebut minum air sebagai rahasia cantik
mereka.
Meski minum cukup air sangat penting bagi kesehatan,
ternyata hanya sedikit bukti ilmiah yang membuktikan bahwa minum air
bermanfaat bagi kulit.
Kajian dari Clinics in Dermatology
menemukan, hanya ada satu penelitian yang menyimpulkan manfaat jangka
panjang konsumi air pada kesehatan kulit.
Diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science,
tim peneliti menyebutkan minuma 2,25 liter air setiap hari selama 4
minggu akan meningkatkan kepadatan dan ketebalan kulit. Tetapi hasil
risetnya dianggap ambigu.
Studi lain yang dilakukan tim dari
Universitas Missouri-Columbia, AS, menunjukkan, minum 500 ml air akan
melancarkan sirkulai darah ke kulit. Tapi, ini juga tidak bisa
membuktikan penampilan kulit jadi lebih baik.
"Lapisan terluar
kulit, stratum corner, didesain untuk mencegah kehilangan air pada
kulit. Ada studi yang menunjukkan individu yang kurang minum air lalu
memperbaiki pola konsumsi airnya, mengalami peningkatan ketebalan kulit
dan hidrasi kulit jadi lebih baik," kata Fayne L-Frey, ahli dermatologi
dan pakar fungsi kulit.
Namun, minum cukup air ternyata tidak memperbaiki penampilan kulit. Hal itu tergantung pada kemampuan kulit menahan air.
"Pada
individu yang sehat dengan ketebalan kulit normal, minum cukup air
tidak terbukti mencegah keriput atau tanda penuaan lain," kata Frey.
Para
ahli dermatologi menyebutkan, bahwa yang terbaik adalah mengoleskan
pelembab pada kulit karena memiliki formula untuk mencegah penguapan air
dari kulit. Pilih juga produk pelembab yang memiliki humektan
(kandungan yang membuat air membentuk lapisan di kulit).
"Minum
banyak air hanya akan berpengaruh pada kulit jika kita sangat dehidrasi.
Lagi pula, kulit terhidrasi lewat dua cara, yaitu produksi minyak alami
atau krim dan losion yang dioleskan," kata Joel Schlessinger, ahli
dermatologi.
Konsumsi cukup air hanya berdampak pada jaringan dalam, bukan untuk memperbaiki kondisi kulit.
"Penampilan
kulit dipengaruhi banyak faktor, mulai dari hormonal, genetik, gaya
hidup, pola makan, olahraga, hingga pilihan produk skin-care," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar