Softlens lensa kontak merupakan salah satu alat bantu melihat layakanya
kacamata. Dalam penggunaannya softlens bersifat praktis karena hanya
diletakan di kornea mata.
"Pada prinsipnya softlens memiliki
risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemakaian kacamata. Sebab
softlens menempel langsung pada mata," kata dr Zeiras Eka Djamal, SpM
ketika dihubungi detikHealth baru-baru ini.
Karena hal itu,
pengguna softlens diminta untuk selalu rajin menjaga kesehatan mata dan
softlensnya. Misalnya dengan mencuci tangan sesaat sebelum dan sesudah
menggunakan softlens.
"Kebersihan itu penting. Ada orang pakai
softlens selama 10 tahun nggak kenapa-kenapa tapi ada orang dua minggu
pakai softlens malah terinfeksi karena nggak rajin menjaga kesehatan
mata," sambung dokter yang praktik di Jakarta Eye Center (JEC) ini.
Baca juga: Oran
Dihubungi
terpisah, dr Endang Johani SpM dari RS Siloam Lippo Village Karawaci
mengatakan pemakaian softlens untuk kebutuhan kondisi mata maupun
keperluan kecantikan sah-sah saja. Namun, sama halnya dengan dr Zeiras
bahwa ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
"Sebaiknya pastikan
tangan steril, kuku tidak panjang, disiplin dan komitmen untuk merawat
softlens sesuai aturan. Misalnya saat memakai, melepas, merendam dan
meneteskan obat mata saat menggunakan lensa kontak," imbuh dr Endang.
dr
Endang menjelaskan pada prinsipnya, softlens digunakan untuk pasien
yang memiliki indikasi kelainan refraksi. Seperti mata miopia dengan
lensa kontak minus, mata astigmatisma dengan lensa silinder, mata
hipermetropia dengan lensa plus, atau kombinasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar