RITME YANG BERASAL DARI VENTRIKEL
Ritme yang berasal dari ventrikel (aritmia ventrikel ) mempunyai karakter sebagai berikut :
1. Kompleks QRS yang lebar dan tidak biasa
2. Arah gelombang T berlawanan dengan kompleks QRS
3. Secara acak, kompleks QRS didahului dengan gelombang P, jika ada.
Premature Ventricular Contraction
Gambaran
Premature
Ventrikular contraction (PVC) muncul karena adanya focus ectopik pada
ventrikel yang muncul lebih awl dari irama dasarnya. Pada EKG terlihat
kompleks QRS yang lebar, terdapat perubahan segmen ST sekunder, dan
terdapat pause kompensasi penuh (full compensatory pause).
Berdasarkan frekuensi dan bentuknya, PVC dapat dibagi menjadi 1-3,6 :
1. Ventrikular bigeminy atau coupling, jika tiap satu QRS kompleks normal diikuti dengan satu kompleks PVC.
2. Ventrikular trigeminy , jika tiap dua kompleks QRS normal diikuti dengan satu komlpleks PVC.
3. Couplets , jika dua kompleks PVC muncul secara serangkai
4.
Triplets , jika tiga kompleks PVC muncul secara serangkai. Tiga atau
lebih berturut-turut muncul PVC, dapat disebut dengan ventrikular
takikardi.
Penyebab
PVC dapat muncul pada anak sehat. Didapati
50 %– 70 % dari anak normal muncul PVC pada pemantauan 24 jam EKG
ambulatory. Bebepara penyebab yang dapat menimbulkan PVC pada anak
seperti miokarditis, miokardia infark, kardiomiopati, MVP, post
operatif, obat-obatan seperti digitalis, teofilin, kafein.
Penatalaksanaan
Pada
anak dengan jantung yang normal, jika muncul PVC baik itu bigeminy atau
PVC jenis yang lain, namun tidak menunjukkan gejala yang serius dan
dari hasil pemeriksaan lainnya seperti echokardiography, exercise sress
tests hasilnya normal, maka tidak diperlukan pengobatan khusus.
Namun pada anak yang mengalami PVC dan memberikan gejala, maka pengobatan sudah harus dilakukan 1.
a. β-bloker sepert atenolol, 1-2 mg/kgbb oral, single dose memberikan hasil yang baik jika penyebabnya adalah kardiomiopati.
b.
Antiaritmia, seperti fenitoin dapat diberikan. Namun antiaritmia yang
dapat memperpanjang QT interval seperti prokainamide, kuinidine,
amiodaron harus dihindari.
c. PVC yang sering, dapat diberikan dengan
suntikan intravaskular lidokain, 1 mg / kgbb/ kali beri diikuti dengan
pemberian drip lidokain 20 – 50 µg/kgbb/ menit.
Ventrikular Takikardi
Gambaran
Ventrikular
Takikardi (VT) merupakan bentuk PVC triplets atau lebih, dengan denyut
jantung antara 120- 200 kali / menit. Kompleks QRS yang melebar, durasi
QRS yang memanjang ( > 0,12 detik ), gelombang P yang tidak terlihat.
Penyebab
Ventrikular
takikardi dapat muncul pada pasien-pasien dengan gangguan penyakit
jantung bawaan (seperti TOF, AS), miokarditis, hipertensi pulmonal,
hipoksia, asidosis, gangguan elektrolit, tumor jantung, pada
pasien-pasien postoperative CHD, obat-obatan seperti digitalis 1,2,13.
Penatalaksanaan.
Pada
pasien-pasien dengan VT harus dilakukan pengobatan segera dengan
syncronized-DC cardioversion (0,5 – 1 joule /kg) jika pasien tidak
sadar penuh ataupun pada pasien-pasien yang mengalami gangguan
kardiovaskular yang tampak dari rendahnya cardiac output. Terapi
farmakologis berupa pemberian intra vena amiodaron ( 5 mg/kg ) selama
20-60 menit 1,2,8 .
Ventrikular fibrilasi
Gambaran
Ventrikular
fibrilasi (VF) jarang terjadi pada anak. Ini ditandai gambaran kompleks
QRS yang dengan variasi dan konfigurasi yang aneh. Denyut yang cepat
dan tidak teratur.
Penyebab
Ventrikular
fibrilasi dapat disebabkan oleh gangguan elektrolit, obat-obatan anti
aritmia, peningkatan aktivitas simpatik, hipoksia, riwayat operasi
kelainan jantung.
Penatalaksanaan 1,2,8 :
Penatalaksaan dari
VF harus segera dilakukan. Jika pasien terlalu lama dalam kondisi
fibrilasi maka akan sulit untuk mengembalikannya ke irama sinus.
Pada keadaan akut,
a.
Segera lakukan tindakan resusitasi kardio pulmonal, nilai ABC (airway,
breathing, circulation ), penatalaksanaan jalan nafas dengan oksigen 100
% dan monitoring irama jantung sangat penting.
b. Jika dibutuhkan, dapat dilakukan defibrilasi dimulai dengan 2 joule/kgbb, 4 joule/ kgbb, dan 6 joule /kgbb.
c. Pemberian epineprin secara intarvena maupun intraoseus dimulai 0,01 mg/kgbb ( larutan 1 : 10.000, dosis 0,1mL/kg).
d. Segera cari dan atasi penyebabnya, seperti asidosis, hipoksia.
e. Antiaritmia yang dapat digunakan:
• Amiodaron bolus, 5 mg/kgbb IV, IO
• Lidokain 1 mg/kgbb IV,IO,IE (endotrakea).
• Magnesium sulfat, 25 – 50 mg/kg dapat diberikan pada keadaan torsades de pointes atau keadaan hipomagnesia.
Long QT Syndroma
Gambaran
Long
QT syndroma (LQTS) adalah suatu bentuk gangguan repolarisasi miokard
yang ditandai dengan interval QT yang memanjang. QT interval yang
terbaik dinilai pada lead II. Untuk mengukur interval QT dapat digunakan
formula Bazzet (QTc = Qt /MRR). Nilai QTc antara 420-460 ms adalah
nilai borderline, jika lebih dari 460 ms dapat dikatakan LQT
1-3,5,7,10-12,15.
Angka kejadian dari LQTS ini diperkirakan 1: 10.000
sampai 1 : 15.000 dan mengakibatkan 3000 sampai 4000 kematian mendadak
pada anak yang terjadi di Amerika. LQTS umumnya terjadi pada anak usia 9
– 15 tahun, dengan episode sinkop yang berulang 2.
Pasien-pasien
dengan LQTS akan mengeluhkan sinkope, kejang, palpitasi yang
berhubungan dengan aktivitas, faktor emosi bahkan dengan suara yang
besar. Manifestasi awal mungkin dapat menyebabkan henti jantung 2.
Penyebab
LQTS
dapat dikelompokkan menjadi primer (kongenital ) maupun sekunder
(didapat) 1,2,7,10-12,15. Primer LQTS termasuk didalamnya akibat adanya
mutasi gen yang mengakibatkan gangguan fungsi dari ion channel.
Berdasarkan latar belakang genetik, didapati 2 tipe dari Jervell- Lange-
Nielsen syndroma dan 6 tipe dari Romano-Ward syndroma yang dapat
diidentifikasi yang berhubungan dengan LQTS. Angka kejadian dari LQTS
ini diperkirakan 1: 10.000 sampai 1 : 15.000 dan mengakibatkan 3000
sampai 4000 kematian mendadak pada anak yang terjadi di Amerika. LQTS
umumnya terjadi pada anak usia 9 – 15 tahun, dengan episode sinkop yang
berulang.
Sedangkan penyebab sekunder yang dapat menimbulkan LQTS
adalah pemakaian obat-obatan,kelainan elektrolit seperti hipokalemia,
hipokalsemia, hipomagnesia.
Penatalaksanaan LQTS
termasuk didalamnya penangan akut aritmia, menghentikan obat-obatan yang
dapat menimbulkan LQTS, koreksi metaboli abnormalities. Langkah
selanjutnya ditujukan untuk mengurangi aktivitas jantung. β-bloker dapat
merupakan terapi pilihan. Efek protektif dari β-bloker dapat mengurangi
kejadian sinkope maupun suddent cardiac death. Suatu kesepakatan,
pasien dengan gejala LQTS sebaiknya diberikan pengobatan dengan
propanolol atau β-bloker lainnya. β-bloker yang paling banyak digunakan
adalah propanolol (2-4 mg/kgbb/hari, maksimal 60mg/hari). Propanolol
efektif dalam mencegah gejala pada tahun pertama pengobatan. Namun
pemberian β-bloker juga harus hati-hati karena dapat menimbulkan
bradikardi, bahkan bisa menimbulhan sudden death. Pada pasien-pasien
dengan adanya kontra indikasi diberikan β-bloker, pemasangan ICD dapat
dipertimbangkan.
Selain aritmia yang diakibatkan oleh
gangguan pembentulan impuls, disini akan disinggung sedikit mengenai
aritmia yang diakibatkan adanya gangguan pada penghantaran impuls.
1. Atrioventrikular blok derajat satu (AVB derajat 1) 1-3,5,7
Ditandai
adanya jarak PR interval yang memanjang. Yang diakibatkan oleh adanya
perpanjangan waktu penghantaran impuls dari atrium menuju ventrikel. Hal
ini dapat muncul pada anak normal. Penyebab lain yang dapat menimbulkan
AVB derajat satu ini antara lain demam rematik, penyakit-penyakit
infeksi, ASD, Ebstens anomali.
Tidak ada pengobatan khusus untuk kasus ini.
2. Atrioventrikular blok derajat dua 1-3,5,7.
Dibagi menjadi dua
a. Mobitz tipe I : ditandai dengan adanya PR interval yang semakin memanjang, dan pada satu saat gelombang P menghilang.
Hal
ini juga dapat muncul pada anak normal. Penyebab lai yang dapat
menimbulkan hal ini antara lain cardiomiopati, operasi jantung,
keracunan digitalis, miokarditis.
Pengobatannya ditujukan pada penyakit yang mendasarinya.
b.
Mobitz II : ditandai dengan adanya hambatan impuls dari atrium yang
intermiten, sehinga kadang kala impuls dari atrium tidak dapat
disampaikan ke ventrikel
Pengobatan ditujukan pada penyakit yang mendasarinya. Pemasangan
Pacemaker dapat dilakukan bila sudah terdapat indikasinya.
3. Atrioventrikular derajat tiga (AVB derajat 3) 1-3,5,7 .
Terjadi
bila hantaran impuls dari atrium sama sekali tidak dapat mencapai
ventrikel. Pada gambaran EKG didapati jarak P-P regular, jarak QRS juga
regular dengan denyut lebih lambat dari denyut P.
Hal
ini dapat disebabkan kelainan kongenital, baik dengan maupun tanpa
kelainan dar sturuktur jantung, kelainan pada ibunya seperti SLE,Sjőgren
syndrome, demam rematik akut, adanya tumor pada sistem konduksi.
Operasi jantung juga merupakan penyebab umum yang menimbulkan blok
komplit. Penatalaksanaan awal dapat diberikan atropin aau isoproterenol
pada keadaan yang bergejala sampai menunggu pemasangan pacemaker.
Pacemaker diindikasikan pada pasien dengan gangguan blok jantung
kongenital,jika :
a) Pasien bergejala , pusing, berkunang-kunang, mengarah ke CHF.
b) Pada bayi bila denyut ventrikel kurang dari 50 -55 x/ menit.
Pada pasien yang asymptomatik congenital heart block tidak memerlukan terapi.
KESIMPULAN
Penilaian
EKG pada anak sama pentingnya dengan penilaian klinis. Pada keadaan
akut, penilaian yang cepat dan tepat diperlukan untuk mengambil langkah
berikutnya dengan tepat pula. Penegakkan diagnosa aritmia menjadi suatu
tantangan karena banyak gejala yang tidak spesifik yang ditimbulkan oleh
aritmia ini. Namun, walau dengan gejala yang sering tidak khas ini,
seharusnya diagnosa dapat ditegakkan dan penanganan yang tepat dapat
segera dilakukan.
jenis-jenis aritimia 2
Written By iqbal_editing on Selasa, 23 Agustus 2016 | 18.42
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar