PENANGANAN
- Orang tua harus perlu dijelaskan mengenai potensi normal pertumbuhan seorang anak sesuai dengan potensi genetiknya. Setiap anak dengan gangguan pertumbuhan harus diidentifikasi penyebab dan ditangani sesuai dengan penyebabnya. Pada penderita gangguan saluran cerna yang disebabkan reaksi simpang makanan karena alergi makanan, hipersensitifitas makanan dan seliak. Seringkali hanya dengan menghindari penyebab makanan yang mengganggu dapat memperbaiki fungsi saluran cerna sekaligus meningkatkan berat badan anak. Pada umumnya penanganan gangguan tersebut hanya bisa mengoptimalkan berat badan, tetapi sulit untuk membuat anak gemuk sekali. Pemberian vitamin atau ensim tidak banyak bermanfaat dan hanya bersifat sesaat bila penyebabnya tidak dikenali dan diperbaiki.
- Dengan pertambahan usia terutama di atas usia 2 tahun keluhan gangguan saluran cerna biasannya akan berkurang. Tetapi beberapa kelainan tertentu baru bisa membaik sekitar usia di atas 5-7 tahun atau bahkan setelah menjelang dewasa. Hal inilah yang mempengarhui prognosis atau perbaikkan gangguan kenaikkan berat badan tersebut. Pada kelompok anak tertentu gangguan berat badan dan sulit makan akan membaik estela usia 2 tahun. Tetapi kelompok anak lain setelah usia 5-7 tahun tetapi ada juga yang membaik setelah SMP, SMA atau bahkan setelah menikah. Tetapi ada juga yang tetap tidak membaik seumur hidupnya.
- Pada kasus seperti itu biasanya sebelum fungsi saluran cernanya membaik secara alamiah biasanya berat badan anak hanya bisa dioptimalkan tetapi untuk menjadi gemuk relatif sulit. Tetapi akan gemuk begitu ketidak matangan saluran cernanya membaik dengan pertambahan usia. Tetapi sebaiknya untuk memperbaikinya jangan sampai menunggu sampai usia dewasa, sebelumnya harus dikenali dan diperbaiki sejak dini.
- Semua penampilan kesehatan dan berat badan pada anak tersebut biasanya juga di alami oleh salah satu orang tuanya yang mempunyai wajah yang sama. Tetapi bukan berarti dulu ayahnya kecil dan menurunkan keturunan berat bedan kecil pada anaknnya. Tetapi yang menurun secara genetik adalah gangguan fungsi saluran cernanya. Bila gangguan tersebut di atasi maka akan lebih baik dibandingkan orangtuanya dulu.
- Saat ini seringkali gangguan fungsi saluran cerna yang sering menyertai pada gangguan tumbuh ini sering diabaikan oleh orang tua dan klinisi . Hal ini wajar terjadi karena gangguan tersebut sangat ringan dan sering dianggap normal. Sebaliknya gangguan yang sangat jarang sering dijadikan kambing hitam yang utama seperti penyakit TBC atau masyarakat awam menyebut “Flek”. Dalam penelitian penulis pada anak gangguan gagal tumbuh sering mengalami overdiagnosis TBC atau tidak mengalami TBC tetapi diobati sebagai TBC. Kasus overdiagnosis TBC tersebut sebesar 32%. Pada penderita gagal tumbuh bila didiagnosis TBC sebaiknya dilakukan second opinion ke dokter lainnya. Kasus overdiagnosis TBC ini sering terjadi pada anak gagal tumbuh yang sering mengalami sakit batuk pilek.
- Pada gangguan perawakan pendek tidak perlu langsung diterapi, dapat hanya dengan pemantaukan berkala, namun sebagian kasus yang jelas penyebabnya dapat diterapi sesuai penyebabnya. Kasus yang jelas penyebabnya seperti kelainan endokrin antara lain GHD dan defisiensi hormon tiroid dapat segera diobati. Gangguan pertumbuhan sekunder seperti malnutrisi dan penyakit kronis juga harus segera diobati sesuai penyebabnya.
- Khusus GH defisiensi dapat diberikan terapi substitusi hormon pertumbuhan. Terapi GHD adalah terapi substitusi growth hormone (somatotropin recombinant), dengan dosis 15-20 U/m2/ minggu, diberikan 6-7 kali per minggu. Dikatakan responsif dengan GH apabila kecepatan tumbuh minimal 2 cm per tahun di atas kecepatan tumbuh sebelum diberikan terapi. Biasanya kecepatan tumbuh pada tahun pertama pengobatan adalah 9-12 cm per tahun. Untuk perawakan pendek yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) akhir-akhir ini banyak klinisi yang juga memberikan growth hormone untuk perawakan pendek idiopatik dengan hasil yang bervariasi. Penelitian terakhir GH diberikan pada kelompok anak perawakan pendek idiopatik, hasilnya dapat menambah tinggi ahkir anak 7 cm dari tinggi sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar