Kenali Ciri – Ciri
Hamil di Luar Kandungan Sejak Dini
Jangan sampai Anda kecolongan lantaran memiliki kehamilan di luar
kandungan namun tidak menyadarinya. Padahal dengan mengetahui
tanda-tanda atau ciri-ciri hamil di luar kandungan secara dini, kita
bisa mencegah sesuatu yang mengancam nyawa, karena tak sedikit yang
meninggal akibat kehamilan ektopik terganggu (KET) karena tidak segera
mendapat penanganan.
Maksud dari hamil di luar kandungan atau kehamilan ektopik adalah
menempelnya sel telur yang telah dibuahi pada organ-organ dalam selain
rahim. Dalam beberapa minggu hingga bulan ia dapat tumbuh di sana namun
tidak dapat menjadi janin karena sejatinya tempat yang cocok hanyalah
rahim. Berhubung tempat melekatnya sel telur tadi tidak kompeten untuk
pertumbuhan kehamilan, maka muncullah gangguan-gangguan atau gejala
hamil di luar kandungan dan inilah yang akan kita bahas “Ciri – Ciri
Hamil Di Luar Kandungan“.
Mengapa kehamilan ektopik terjadi?
Dalam kehamilan normal, telur dibuahi oleh sperma di salah satu saluran
tuba, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim. Telur yang
telah dibuahi kemudian bergerak ke dalam rahim dan implan (menempel)
menanamkan diri di dalam lapisan rahim (endometrium), di mana embrio
tumbuh dan berkembang menjadi janin.
Sedangkan pada Kehamilan di luar kandungan, telur yang telah dibuahi
implan di luar rahim. Ini paling sering terjadi dalam tuba fallopi
(saluran tuba), biasanya sebagai akibat dari kerusakan pada tuba falopi
atau saluran tuba yang tidak bekerja dengan benar.
Meskipun paling sering kehamilan terjadi di saluran tuba, namun hamil di
luar kandungan juga bisa terjadi di ovarium, rongga perut atau di
serviks (leher rahim) dengan angka kejadian yang jarang, yakni sekitar 2
di 100 kasus kehamilan ektopik.
Apa Gejala dan Ciri – Ciri Hamil di Luar Kandungan?
Beberapa wanita yang mengalami kehamilan ektopik tidak mengalami gejala
apapun. Sampai akhirnya mengetahui bahwa dia mengalami kehamilan di luar
kandungan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter akibat adanya
masalah pada tuba falopi biasanya dengan gejala nyeri perut.
Jika gejala awal hamil di luar kandungan muncul, maka biasanya mulai
dirasakan antara usia kehamilan 5 sampai 14 minggu. Lebih lanjut
dijelaskan di bawah ini.
Ciri – ciri Klasik Hamil di Luar Kandungan
Jika dirinci memang banyak tanda-tanda yang menunjukkan adanya kehamilan
di luar kandunga, namun ada 3 gejala yang paling utama yaitu sebagai
berikut:
Tidak Haid. Seperti tanda-tanda kehamilan pada umumnya, pada hamil
di luar kandungan seorang wanita juga terlambat atau tidak haid dan
ketika dilakukan tes kehamilan menunjukkan tespek positif.
Sakit perut di salah satu sisi. Rasa sakit pada perut begitu hebat
semakin lama semakin parah yang terjadi pada salah satu sisi perut,
kanan atau kiri. Ini pertanda bahwa kehamilan ektopik mengalami gangguan
(KET), tempat melekatnya sel telur bisa sampai pecah dan apabila
dibiarkan maka bisa menyebabkan perdarahan internal yang banyak.
Perdarahan internal tidak kelihatan dari luar, tiba-tiba saja tekanan
darah menjadi drop dan penderita bisa pingsan.
Pendarahan. Perdarahan vagina adalah jenis yang berbeda dari
perdarahan dari periode reguler Anda. Sering dimulai dan berhenti, dan
dapat berwarna merah terang atau warna gelap. Beberapa wanita kesalahan
pendarahan ini untuk jangka waktu yang teratur dan tidak menyadari bahwa
mereka hamil.
Gejala lain yang lebih jarang
Nyeri bahu. Belum diketahui persis mengapa terjadi nyeri pada ujung
bahu, tetapi biasanya hal ini terjadi ketika Anda lama berbaring dan
menandakan bahwa kehamilan ektopik menyebabkan pendarahan internal (di
dalam). Pendarahan diduga mengiritasi saraf frenikus, yang ditemukan
dalam diafragma (otot yang digunakan selama pernapasan yang memisahkan
rongga dada dan rongga perut). Ketika saraf frenikus teriritasi, maka
akan terasa nyeri yang dirasakan juga pada tulang belikat.
Nyeri usus. Tanda kehamilan di luar kandungan yang tidak selalu
muncul salah satunya adalah rasa sakit saat buang air atau kotoran.
Diare dan muntah. Kehamilan ektopik dapat menyebabkan gejala yang
mirip dengan penyakit gastrointestinal dan sering dikaitkan dengan diare
dan muntah.
hamil di luar kandungan dengan tuba falopi pecah
hamil di luar kandungan dengan tuba falopi pecah
Berhubung hamil di luar kandungan juga menghasilkan hormon-hormon
seperti pada orang hamil normal, maka tentu saja akan memiliki
gejala-gejala kehamilan pada umumnya, seperti:
Perasaan sakit (mual)
Nyeri payudara
Menstruasi yang tadinya teratur menjadi berhenti
Buang air kecil lebih sering
Merasa lelah luar biasa
Kapan harus mencari perawatan medis darurat?
Gejala yang paling serius dari kehamilan ektopik dikenal sebagai
“ruptur” atau runtuh. Hal ini terjadi ketika kehamilan ektopik yang
terjadi pada tuba falopi menjadi pecah dan menyebabkan perdarahan
internal yang berbahaya seperti dijelaskan sebelumnya.
Pasien yang mengalami hal ini akan merasa pusing bahkan pingsan.
Tanda-tanda lainnya berupa:
Tiba-tiba mengalami sakit perut tajam yang intens
Merasa sakit
Denyut jantung meningkat
Terlihat pucat
Mengalami diare
Jika saluran tuba pecah, maka dokter akan melakukan pembedahan darurat
untuk mencegah kehilangan darah dengan memperbaiki saluran tuba yang
runtuh. Itulah mengapa, sangat penting mengetahui tanda-tanda hamil di
luar kandungan sejak dini
Bersumber dari: Kenali Ciri – Ciri Hamil di Luar Kandungan Sejak Dini | Mediskus
Kehamilan
yang normal adalah pertemuan antara sel telur dan sperma yang terjadi
di saluan telur yang setelah pembuahan terjadi seharusnya berjalan
menuju rongga rahim, tapi pada kasus hamil di luar kandungan, hasil
pembuahan ini tidak bisa mencapai rahim atau macet dan menetap di
saluran telur.Bersumber dari: Kenali Ciri – Ciri Hamil di Luar Kandungan Sejak Dini | Mediskus
Diawal-awal kehamilan tidak ada tanda khusus seorang perempuan hami diluar kandungan dengan perempuan yang hamil normal, tanda-tandanya tetap sama seperti terlambat menstruasi, mual, morning sickness dan pada tes kehamilan juga menunjukan tanda positif.
Ciri-ciri hamil di luar kandungan :
- Keluhan rasa nyeri yang hebat di perut bawah
- Terjadi perdarahan dari vagina atau ada bercak-bercak perdarahan, sementara pada ibu hamil normal perdarahan yang terjadi hanya flek-flek sedikit
- Gejala tersebut terasa karena dinding disaluran telur pecah, tapi jika belum pecah satu-satunya cara untuk memastikan hamil diluar kandungan adalah pemeriksaan USG.
Ketika jaringan dari embrio yang masuk ke dalam saluran telur makin berkembang akan membuat saluran telur membesar, kondisi ini akan menyebabkan dinding dari saluran telur tersebut melemah dan bisa menyebabkan pecahnya saluran telur yang ditandai dengan perdarahan.
Biasanya pasien akan datang dengan keluhan rasa nyeri yang hebat dan perdarahan dari vagina atau ada bercak-bercak perdarahan, kondisi ini biasanya terjadi saat usia kehamilan trimester pertama atau masih hamil muda.
Penyebab hamil di luar kandungan adalah :
- Adanya infeksi di daerah sekitar panggul
- Adanya kerusakan di saluran telur yang membuat embrio tidak bisa menuju ke rahim
- Pada beberapa kasus kemungkinan disebabkan adanya kesalahan salah satu jenis hormon pengaturan yang berperan dalam hal ini sehingga membuat perjalanan hasil pembuahan menjadi tidak lancer
pengpbatan hamil di luar kandungan
ehamilan di luar rahim (ektopik) tidak hanya membahayakan jabang bayi, tapi juga bisa menyebabkan kematian pada ibu. Jika Anda terdiagnosis positif menderita kehamilan ektopik, segera lakukan perawatan dan pengobatan.
Kehamilan ektopik terjadi karena sel telur yang telah dibuahi tidak bertumbuh di dalam rahim melainkan di tempat lain, seperti ovarium, servik, perut, atau tuba fallopi.
Perawatan yang paling umum dilakukan pada kehamilan di luar rahim adalah obat-obatan dan bedah. Dalam kebanyakan kasus, dokter akan mengobati kehamilan ektopik sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan pada organ tubuh wanita.
Pengobatan dapat digunakan jika kehamilan ditemukan lebih awal, sebelum tabung rusak. Dalam kebanyakan kasus, satu atau lebih suntikan obat yang disebut methotrexate akan mengakhiri kehamilan. Meskipun menyebabkan beberapa efek samping, suntikan ini bisa memungkinkan Anda menghindari operasi.
Untuk kehamilan yang telah melampaui beberapa minggu pertama, operasi lebih aman dan lebih mungkin bekerja daripada obat. Caranya dengan operasi laparoskopi untuk menghapus embrio dan memperbaiki kerusakan.
Laparoskop adalah sebuah instrumen tipis dan fleksibel yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut. Selama operasi ini, sayatan kecil dibuat di tuba fallopi dan embrio dibuang untuk menjaga integritas tuba fallopi itu.
Jika dokter mencurigai bahwa tuba fallopi telah pecah akibat sel telur yang berkembang, operasi darurat diperlukan untuk menghentikan pendarahan. Dalam beberapa kasus, tuba fallopi dan ovarium memang dapat rusak dan embrio harus segera buang.
Setelah itu, Anda biasanya akan diminta melakukan tes darah tambahan untuk memastikan bahwa seluruh embrio sudah dibuang.Tes darah mendeteksi tingkat hCG, hormon yang dihasilkan selama kehamilan.
Pengobatan yang diberikan untuk pasien dengan kasus kehamilan di luar kandungan biasanya melalui operasi untuk mengangkat sebagian atau keseluruhan saluran telur yang pecah tersebut dan dibersihkan hingga tak ada jaringan yang tertinggal.
Jika hanya salah satu saluran telur yang diangkat, maka perempuan tersebut masih memiliki kemungkinan untuk hamil kembali dan melahirkan normal. Tapi jika kondisi ini telah membuat kedua saluran telur diangkat, maka perempuan tersebut sudah tidak bisa hamil kembali atau menjadi infertil.
0 komentar:
Posting Komentar