2. Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang bentuknya bengkok ke
arah kanan atau bisa pula ke kiri. Kelainan ini banyak terjadi pada
anak-anak sebelum mengalami masa pubertas. Banyak kasus skoliosis yang
dialami oleh anak-anak masih bersifat ringan sehingga tidak perlu
perawatan. Namun disarankan untuk terus mengawasinya dengan seksama
serta dianjurkan untuk menjalani X-Ray dalam mengetahui perkembangannya.
1. Gejala Skoliosis
Kelainan tulang belakang skoliosis dapat dideteksi melalui penampilan
fisiknya yang berubah. Anggota tubuh yang paling banyak mengalami
perubahan adalah bagian pinggul, dada atau bahu.
- Secara umum penderita akan merasakan kesulitan bernapas terutama jika kelengkungan tulang telah bertambah parah.
- Salah satu bahu tampak lebih tinggi
- Salah satu sisi pinggul terlihat lebih menonjol
- Penderita mengalami bentuk tubuh yang condong ke arah satu sisi
- Tulang belikat pada salah satu sisi tampak lebih menonjol
Tidak hanya gejala- gejala di atas, namun beberapa penderita juga
mengalami nyeri pada punggungnya. Penderita biasanya mengalami nyeri
pada bagian titik lengkungan. Hal ini disebabkan oleh lengkungan tulang
yang semakin parah. Nyeri tersebut dapat menyebar hingga area kaki,
pinggul atau bahkan tangan. Rasa nyeri akan bertambah ketika mereka
menggerakkan tangan atau hanya sekedar berdiri dan akan mereda ketika
mereka membaringkan tubuh dengan posisi punggung lurus.(baca juga :
obat sakit pinggang paling ampuh)
Kelainan tulang belakang skoliosis dapat mempengaruhi sistem syaraf
ketika bagian syaraf pada ujungnya tertekan oleh salah satu tulang
belakang yang melengkung. Pada kejadian ini, bahkan penderita dapat
mengalami kaki kebas, susah buang air kecil dan susah BAB. Bagi
penderita pria, kasus skoliosis yang parah dapat menyebabkan terjadinya
gangguan ereksi.
Penyebab Skoliosis
Penyakit skoliosis termasuk kelainan tulang belakang yang tergolong
susah untuk dicegah karena penyebabnya yang belum diketahui dengan
jelas. Namun ada beberapa tipe skoliosis yang dapat dikelompokkan
menurut penyebabnya seperti:
Skoliosis tipe ini dapat terjadi akibat tulang belakang yang
mengalami kerusakan secara perlahan-lahan. Skoliosis tipe ini dapat
menyerang orang dewasa seiring dengan usianya yang bertambah. Dalam hal
ini pada bagian tulang belakang mengalami penyempitan dan kondisi yang
semakin lemah. Pada beberapa kasus, skoliosis degeneratif disebabkan
oleh penyakit parkinson, osteoporosis, akibat operasi, motor neurone
disease serta skerosis multipel.
Para ahli menyatakan jika faktor terjadinya skoliosis idiopatik
adalah faktor genetik. Dari semua penderita kelainan tulang belakang,
skoliosis idiopatik dianggap yang paling banyak diderita. Hal ini
dibuktikan melalui benyaknya penderita skoliosis yang mengaku menderita
skoliosis idiopatik hingga 80%.
Tipe skoliosis yang satu ini disebabkan oleh tulang belakang yang tumbuh secara tidak normal saat masih di dalam kandungan.
Penanganan Skoliosis
Dalam merawat pasien dengan gejala skoliosis, dapat dilakukan sesuai
dengan tingkat keparahan yang diderita, lokasi kelainan, usia serta pola
lengkungan.
Penggunaan obat untuk meredakan rasa nyeri seperti obat parasetamol dan ibuprofen akan dibutuhkan bagi para pasien.
Menggunakan penyangga dapat digunakan untuk menghentikan bertambah
parahnya lengkungan. Penyangga biasa diberikan bagi para pasien dengan
sudut kelengkungan tulang lebih dari 20 derajat. Penyangga dapat
digunakan untuk mencegah kelainan tulang belakang.
Melakukan observasi menggunakan X-ray dapat dilakukan pada tiap 6
bulan sekali dengan tujuan untuk mengatahui perkembangan lengkungan.
Pada anak-anak, skoliosis masih dapat kembali normal seriring dengan
pertambahan usia.
Operasi dapat dilakukan jika perawatan lain tidak membuahkan hasil
dan tingkat lengkungan lebih dari dari 50 derajat. Operasi dapat
dilakukan dengan menggunakan tangkai baja dan sekrup. Meski tidak selalu
terjadi, namun operasi yang dilakukan dapat menimbulkan beberapa resiko
seperti infeksi, kerusakan syaraf serta tergesernya tangkai baja.
Skoliosis yang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan
terjadinya komplikasi yang berakibat pada gangguan jantung, gangguan
paru-paru dan gangguan pada punggung seperti nyeri.
Kondisi yang Dapat Memperparah Skoliosis
Berat badan yang berlebih dapat membuat kelainan tulang belakang ini
menjadi lebih parah serta mempengaruhi keberhasilan penggunaan brace.
Semakin muda usia seseorang yang terkena skoliosis, maka kemungkinan semakin parahnya kelainan akan lebih besar.
Semakin besar sudut kelengkungan bisa memperparah keadaan jika tidak segera ditindaklanjuti.
Jika skoliosis posisinya di bagian bawah atau bagian tengah pada
tulang punggung maka kemungkinan bertambah parah semakin kecil. Namun
jika posisi kelainannya berada di bagian atas akibat berat badan, maka
kemungkinan semakin parahnya akan bertambah besar.
0 komentar:
Posting Komentar