Salah satu organ tubuh yang terpengaruh oleh alkohol adalah otak.
Pengaruh narkotika secara umum terlihat pada kondisi fisik dan
kepribadian seseorang yang memakainya. Pengaruh narkotika terhadap
sistem syaraf seseorang terutama menyerang pada bagian otak. Pengaruhnya
terhadap tubuh adalah hilangnya sistem koordinasi tubuh, Tubuh mudah
gemetar atau disebut juga getaran tremor tubuh, Menghilangkan rasa
nyeri, menimbulkan rasa santai dan nyaman, menghilangkan rasa
kekhawtiran, mengurangi penat dan lapar, menimbulkan halusinasi, dan
keberanian yang lebih tanpa perhitungan akal sehat.
Pengaruh yang lain adalah otak sulit digunakan untuk berpikir dan
konsentrasi, nafsu makan menurun, memiliki rasa gembira yang berlebihan,
denyut jantung cepat, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat,
berkeringat atau merasa dingin, sering mual atau muntah. Gangguan detak
jantung, perdarahan otak, Hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah
jantung yang berakibat meninggal.
Secara rinci macam-macam zat narkotika yang berpengaruh terhadap sistem syaraf manusia adalah;
1. Depresan
Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini menekan kerja sistem
syaraf. Zat yang terkandung dalam depresan dapat menghilangkan rasa
nyeri, menimbulkan rasa nyaman, menimbulkan rasa santai, menenangkan.
Zat ini dapat menimbulkan ketagihan. Depresan terdapat pada Alkohol,
opium, heroin, kodein, nikotin.
2. Stimulan
zat narkotika yang dapat menimbulkan stimulan terdapat pada kokai,
aphetamine, nikotin, dan kaffein. Pengaruhnya terhadap sistem syaraf
manusia adalah menimbulkan rasa riang, mengurangi penat dan lapar,
mengilangkan rasa ngantuk sehingga mampu tidak tidur selama
berhari-hari. Akibatnya tubuh akan kurus dan jika tidur juga dapat lama
sekali. Sehingga tidak adalagi keteraturan waktu.
3. Halusinogen
Bentuk-bentuk narkotika yang mengandung zat halusinogen antara lain
Mariuna, ganja, meskalin, dan LSD. Pengaruhnya terhadap sistem syaraf
manusia adalah merasakan halusinasi atau merasa berada di dunia lain,
penglihatan yang menyimpan, dan mempunyai keberanian yang berlebih tanpa
adanya perhitungan dan kekhawatiran.
4. Sedatif
Zat narkotika yang terkandung dalam sedatif mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak. penggunaan sedatif ini berefek sebagai obat penenang. Zat sedatif terkandung dalam obat Valium.
5. Painkiler
Zat yang terkandung dalam painkiler dapat menahan rasa nyeri karena menekan bagian otak yang mengatur pusat rasa sakit. Zat ini terdapat pada Heroin.
Penggunaan zat-zat tersebut secara berlebihan dapat menimbulkan adiksi
fisiologis (ketergantungan secara fisik). Selain efek itu, ada beberapa
efek dari penggunaan zat-zat tersebut terhadap sistem saraf, yakni
sebagai berikut.
- Gangguan pada koordinasi Saraf tubuh. Di dalam tubuh pecandu kekurangan dopamin karena obat menyebabkan tidak dihasilkannya Dopamin. Dopamin adalah zat kimia yang berfungsi sebagai neurotransmitter di dalam otak. Jika kekurangan Dopamin, maka akan terjadi gangguan pada sinap, sehingga impuls saraf tidak merambat ke neuron berikutnya. Gangguan syaraf tubuh dapat menyebabkan getaran tremor pada anggota tubuh.
- Gangguan saraf sensorik. Obat ini dapat menimbulkan rasa kebas, penglihatan buram hingga bisa menyebabkan kebutaan. Kasus kebutaan karena Narkoba.
- Gangguan saraf otonom. Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa saja di luar kesadarannya.
- Gangguan saraf motorik. Gerakan tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya, seperti jika sedang krakaw saraf motoriknya tidak bisa diatur, jadi bergerak sendiri, dengan bergerak itu pengaruh obatnya hilang, jika sudah hilang, nanti gerakan itu akan berhenti.
- Gangguan saraf vegetatif. Terkait bahasa yang keluar. Bahasa yang keluar di luar kesadaran, ngawur, biasanya juga disertai gaya bicara yang pelo.
- Pengaruh lain. Berikut beberapa pengaruh lain dari adanya obat-obatan di dalam tubuh manusia terhadap sistem saraf :
- timbul rasa takut
- kurang percaya diri jika tidak menggunakannya
- gangguan memori
- Hilangnya Kendali Otot gerak dan Denyut jantung lemah
- Kerusakan pada alat respirasi, terganggunya sistem peredaran darah, timbul keram perut dan tubuh gemetar.
- Hilangnya nafsu makan, sehingga biasanya pecandu narkoba kurus kering
- Kerusakan dan pengerasan sel-sel hati (serosis hepatis) terutama bagi pecandu minuman alkohol
- Overdosis bisa menyebabkan kematian.
Menyembuhkan para pencandu diperlukan terapi yang tepat dengan
mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit demi sedikit di bawah pengawasan
dokter diperlukan dukungan moral dari keluarga serta lingkungannya yang
diiringi oleh tekad si pemakai untuk segera sembuh. Hal yang paling
penting adalah ditumbuhkannya nilai agama dalam diri si pemakai.
0 komentar:
Posting Komentar