Penyebab Gigi Berlubang. Gigi berlubang pada anak ataupun orang
dewasa harus segera diobati. Bila dibiarkan, lama kelamaan akan
menyebabkan infeksi, rasa sakit berlebih dan berkepanjangan, dan yang
terburuk adalah kehilangan gigi. Penyebab utama dari segala macam
kerusakan gigi adalah aktivitas bakteri.
Anak-anak biasanya lebih takut untuk menambal gigi atau memperoleh
penanganan khusus dari dokter gigi agar tidak membawa dampak buruk lebih
jauh pada kesehatan giginya. Alasan utamanya karena mereka khawatir
duluan akan sakitnya ketika gigi dibor oleh alat khusus. Padahal tidak,
yang membuat panik itu adalah suasana sepi dan perasaan cemas di dalam
ruang pemeriksaan –dan penanganan.
Sementara orang dewasa sebetulnya lebih jarang mengalami masalah gigi
berlubang karena pada usia tersebut biasanya lebih peduli dengan
kesehatan tubuh, termasuk gigi. Kegiatan semacam menyikat gigi dan
flossing teratur sudah menjadi agenda harian yang tidak boleh
terlupakan.
Penyebab Gigi Berlubang
Penanganan gigi yang berlubang (Sumber: Flickr) |
Meski rajin menggosok dan merawat gigi, kenapa tetap timbul rongga pada gigi kita? Mungkin Anda belum tahu kalau sebetulnya masih banyak penyebab gigi menjadi berlubang, baik itu pada usia anak-anak ataupun orang tua. Berikut ini ulasannya.
1. Makanan Manis
Saat kecil pasti Anda sering dilarang untuk tidak mengonsumsi makanan
atau minuman yang manis-manis, karena akan membuat gigi cepat rusak dan
berlubang. Namun, namanya anak-anak dan karena sifat manusia semakin
ingin ketika dilarang, larangan tersebut tidak berlaku. Keinginan untuk
makan makanan yang manis sudah menjadi kebiasaan –yang membawa dampak
buruk di masa mendatang.
Makanan dan minuman yang manis akan mengirimkan kandungan gulanya untuk
difermentasi oleh bakteri membentuk asam di dalam mulut dan gigi. Kadar
keasaman mulut yang terus bertambah akan mengurangi struktur dan
mengerosi enamel gigi. Kerusakan yang terjadi dapat berupa gigi berongga
yang harus ditambal, atau bahkan dicabut jika sudah tidak layak
dipertahankan.
Tapi walau bagaimanapun, Anda juga tidak bisa mengekang diri untuk
jauh-jauh dari makanan atau minuman manis. Untuk itu, agar gigi tetap
terjaga, perhatikan beberapa cara agar gigi tidak berada dalam kondisi
asam terlalu lama berikut ini:
- Frekuensi atau kebiasaan makan/minum manis Anda harus dikurangi.
- Tidak perlu menjadi coffee addict atau softdrink addict, hindari mereka juga pengikutnya.
- Selalu berkumur sehabis makan dan minum air putih.
- Sehabis konsumsi makanan manis (apapun itu), usahakan untuk menggosok gigi.
- Ambil waktu sejenak untuk sikat gigi malam menjelang tidur, karena saat tidur mulut menjadi asam akibat air liur yang tidak terproduksi secara maksimal.
- Pasta gigi yang dipakai untuk menyikat pilihlah yang berflouride.
Bila aturan di atas Anda terapkan, kekhawatiran akan karies gigi tak perlu dipikirkan. Intinya bisa membatasi saja.
2. Makanan Asam
Tidak cuma makanan manis, tetapi makanan asam pun adalah penyebab gigi
berlubang dan keropos. Makanan atau minuman asam yang dimaksud bisa apa
saja, seperti permen asam, soft-drink berperisa jeruk, dan sebagainya.
Seorang fellow dari American Academy of Pediatric Dentistry, Robyn
Loewen, DDS, menyatakan:
“Jika Anda hendak konsumsi makanan tinggi asam, maka temani dengan makanan lain. Sesudahnya, sikatlah gigi secara dengan baking soda yang sudah terbukti mampu menetralisi asam di dalam mulut sehingga mencegah bakteri Streptokokus pecinta asam beraktivitas.”
3. Kebersihan Gigi Yang Tidak Terjaga
Jagalah kebersihan!
Slogan tersebut juga berlaku untuk gigi kita. Kebersihan gigi harus
diperhatikan. Kebiasaan menyikat gigi saja tidak cukup. Kita juga harus
bisa membuat mulut tetap segar dan tidak mengalami bau (Baca: Cara Menghilangkan Bau Mulut).
Tiap orang dianjurkan untuk gosok gigi setidaknya 30 menit sehabis makan
atau minimal dua kali sehari. Bila dibutuhkan, maka lakukanlah, asal
jangan berlebihan. Dengan rutin membersihkan mulut, maka makanan dan
bakteri tidak diberi kesempatan untuk menciptakan rongga pada gigi.
4. Faktor Genetik atau Keturunan
Pengaruh genetik pada perkembangan fisiologis manusia sangatlah besar. Sama seperti warna rambut dan
tinggi badan yang secara garis besar dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau genetik, hal inipun berlaku pada kesehatan gigi. Jadi, jangan
berpikir bahwa seberapa baik gigi kita itu ‘hanya’ bergantung pada
kebiasaan kita merawatnya.
Gen dapat menentukan seberapa keras enamel gigi Anda. Inilah fenomena
mengapa Anda yang rajin memperdulikan giginya saja masih terkena gigi
berlubang sementara mereka yang hobi makan permen karet dan manisan
justru terhindar dari masalah ini. Terdengar tidak adil memang.
5. Usia
Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Ilinois dikejutkan dengan
hasilnya bahwa air liur bayi ternyata mengandung banyak bakteri yang
menjadi penyebab gigi berlubang pada anak usia dini (ECC).
Dengan bertelurnya hasil penelitian yang mengejutkan ini, anjuran untuk
mengenalkan anak pada aktivitas menggosok gigi sejak usia 1 tahun lebih
tidak berlaku. Justru pengenalan tersebut harus dimulai jauh sebelum
anak memiliki gigi.
Semantara pada orang tua juga berisiko terhadap gigi berlubang untuk
sejumlah alasan. Faktor pemicu terbesarnya adalah kurangnya air liur
yang dibutuhkan untuk menetralisir asam dan membantu membuang sisa-sisa
makanan pada gigi. Air liur yang sedikit ini bisa disebabkan oleh obat
untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang biasa dialami oleh orang
berusia lanjut.
6. Mulut Kering
Kondisi mulut kering tentu tidak baik untuk gigi. Air liur yang rendah
bisa mengurangi kinerjanya dalam membersihkan permukaaan gigi serta
menetralisir asam di dalam mulut. Mulut yang kering bukan berarti Anda
jarang minum, tetapi faktor terbesarnya bisa datang dari beberapa jenis
obat-obatan seperti antihistamin, antipsikotik, antiepilepsi,
antidepresan trisklik atau TCA, dan penyakit sindrom sjogren yang mana
efeknya membuat mulut kering.
Bila Anda memang menderita suatu gangguan penyakit yang diwajibkan
dokter konsumsi obat yang salah satunya tercantum sebelumnya, maka
selalu ingat untuk menjaga mulut tetap terhidrasi dengan baik. Jangan
sampai kering.
7. Merokok
Rokok mengandung banyak zat berbahaya, termasuk racun yang dapat merusak
organ tubuh, seperti gigi salah satu sasarannya. Seorang perokok aktif
juga dilaporkan lebih rentan mengalami gingivitis atau gusi bengkak.
Mereka juga berisiko lebih tinggi terhadap gigi berlubang karena
kandungan tembakau yang mengganggu produksi air liur. Banyak sekali bahaya dari kebiasaan merokok.
Cara Mencegah Gigi Berlubang
Untuk mengatasi sakit gigi
berlubang, mungkin artikelnya akan dibuat lain waktu. Sementara di sini
hanya akan diberi penambahan tips untuk mencegah gigi menjadi
berlubang:
- Lihat aturan makan makanan manis pada poin 1 di atas. Anda harus manut dengan aturan tersebut jika gigi Anda ingin tetap terjaga meski Anda konsumsi makanan bergula. Meksipun Anda hobi makan cokelat atau minum minuman berkarbonasi.
- Penyebab yang paling disepelekan dari timbulnya gigi berlubang adalah malas menggosok gigi. Bila diri Anda masih susah diajak kerja sama, coba tanyakan apakah Anda benar-benar ingin memperoleh gigi yang terjaga kebersihan dan kesehatannya atau tidak.
- Kurangi konsumsi makanan yang lengket semacam daging, roti, biskuit, dan makanan berbahan dasar tepung lain. Makanan lengket semisal dari tepung itu akan lengket saat digigit dan meninggalkan sisa di gigi. Sisa makanan ini sulit dicerna oleh air liur sehingga keberadaannya dapat mengancam kesehatan gigi.
- Untuk memaksimalkan kebersihan gigi, Anda bisa berkumur dengan obat kumur sehabis sikat gigi. Sewajarnya saja, jangan berlebihan karena bisa mengikis email gigi.
- Jangan malas untuk mengunjungi dokter gigi, setidaknya lakukan pemeriksaan satu kali setiap 6 bulan. Orang kebanyakan malas untuk menjalankan anjuran ini sampai datang masalah barulah mereka sadar.
Kita diberi gigi secara gratis yang bisa tumbuh dengan sendirinya.
Nikmat tersebut harus disyukuri dengan cara merawatnya. Jangan sampai
pemberian gratis ini rusak karena kebiasaan buruk Anda yang menjadikan
salah satu atau bahkan lebih penyebab gigi berlubang di atas timbul.
0 komentar:
Posting Komentar