tisari / Lembaga Gandum (Wheat Germ)
Intisari/lembaga
gandum merupakan embrio dalam tanaman gandum. Persentase mencapai
2,5-3% dari biji gandum utuh. Warnanya coklat keemasan dan berbentuk
serpihan. Namun sayangnya, pada produksi tepung terigu, intisari gandum
dihilangkan pada saat proses pemurnian biji gandum. Hal ini dikarenakan
kandungan minyak nabati yang tinggi pada intisari gandum sehingga
pembuangannya akan mencegah tepung agar tidak mudah teroksidasi, tengik
dan awet saat disimpan. Agar bisa dikonsumsi, intisari gandum biasanya
tersedia dalam bentuk bubuk kasar yang dapat ditambahkan pada makanan
seperti oatmeal, sereal sarapan, mufin, pancake, sebagai taburan dalam
yoghurt, atau sebagai bahan baku suplemen untuk kesehatan kulit. Gambar
1. Kernel gandum (Sumber: Wheat Foods Council, dengan modifikasi)
Kandungan Zat Gizi dan manfaatnya bagi kesehatan
Sebagai
embrio (cikal bakal) tanaman gandum, disinilah tersimpan berbagai zat
gizi yang ia perlukan untuk tumbuh. Oleh karena itu, intisari gandum
merupakan bagian yang kaya akan berbagai zat gizi dengan berbagai
manfaatnya bagi kesehatan.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa intisari gandum tinggi
akan serat pangan, protein, vitamin B1, B2, B3, B6, asam folat,
magnesium, tembaga, fosfor, seng, mangan dan selenium. Selain itu,
bagian ini juga merupakan sumber yang baik bagi vitamin E, zat besi dan
asam lemak essensial. Dengan kandungan natrium yang rendah dan tidak
mengandung kolesterol semakin memperkuat intisari gandum sebagai bagian
yang paling bergizi dari biji gandum.
Energi dan Protein
Sebagai
salah satu penyumbang 23% energi, protein yang terkandung dalam
intisari gandum ternyata memiliki skor asam amino sebesar 123. Hal ini
menunjukkan bahwa asam amino yang terkandung dalam intisari gandum
sangat lengkap. Protein dengan asam amino lengkap penting untuk
pertumbuhan sel dan penggantian sel yang rusak.
Serat pangan
Dari
sisi kesehatan, kandungan serat pada intisari gandum bermanfaat bagi
kesehatan saluran cerna, sehingga konsumsi serat yang cukup dapat
mengurangi risiko kanker kolon. Intisari gandum (dalam 100 gram)
memiliki nilai estimasi indeks glikemiks (kemampuan makanan dalam
meningkatkan gula darah) yang tergolong rendah yaitu 21. Sementara
fullness factor gandum memiliki tingkat mengenyangkan yang tergolong
sedang yaitu 2,4 skala 4. Hal ini diduga disebabkan karena serat dapat
mempertebal kerapatan dan ketebalan campuran makanan salam saluran
pencernaan yang selanjutnya memperlambat lewatnnya makanan pada saluran
pencernaan dan menghambat pergerakan enzim. Dengan demikian proses
perncernaan menjadi lambat dan respon gula darah juga rendah. Di sisi
lain, serat pangan berserat tinggi juga meningkatkan pelebaran lambung
yang berkaitan dengan peningkatan rasa kenyang. Sementara serat yang
terfermentasi di dalam juga mendorong peningkatan produksi hormon di
dalam usus seperti glucagon-like peptide 1 yang berkaitan dengan sinyal
lapar kenyang (Rimbawan & Albiner 2004). Sehingga pangan yang
berserat tinggi bisa bersifat slow release energy dan dapat menunda rasa
lapar.
Vitamin B kompleks
Vitamin
B kompleks yang terdapat dalam intisari gandum seperti B1, B2, B3, B6
serta asam folat berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein
dan menjadi energi, perkembangan otak, kesehatan jantung dan hati.
Asam lemak essensial
Kandungan
asam lemak tak jenuh essesnsial seperti omega 3 dan 6 juga ditemukan
pada intisari gandum. Sebagai lemak baik, Omega 3 dapat membantu
mendukung fungsi sistem syaraf dan perkembangan otak serta dapat
mengurangi rasa gelisah dan meningkatkan mood.
Mineral
Intisari
gandum mengandung mineral-mineral penting dalam jumlah yang cukup
tinggi. Zink mendukung pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh,
kesehatan rambut, kulit dan kuku. Sementara magnesium, fosfor dan
kalsium bersama-sama berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dan
gigi yang dapat menunjang aktivitas sehari-hari. Mangan berperan sebagai
katalisator beberapa enzim dalam metabolisme energi. Zat besi berperan
penting dalam peningkatan konsentrasi dengan cara membantu pembentukan
sel darah merah yang pada akhirnya akan digunakan sebagai “alat angkut”
oksigen dan beberapa sari zat gizi ke otak dan berbagai jaringan yang
membutuhkan.
Vitamin E
Vitamin
E merupakan antioksidan dalam memperkuat sistem ketahanan tubuh agar
tetap fit. Selain itu, vitamin E dapat melawan proses penuaan khususnya
pada kulit dan rambut.
0 komentar:
Posting Komentar