JAKARTA, Indonesia — Ibadah puasa selama Ramadan merupakan
kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim di seluruh dunia.
Dalam satu bulan, puasa akan dilakukan mulai adzan subuh berkumandang
hingga waktu maghrib tiba.
Selama 14 jam lebih menahan lapar dan dahaga, badan bisa terasa
lebih lemas dan kurang bertenaga. Namun ternyata, jika mengonsumsi
nutrisi yang tepat, kebutuhan gizi kita selama berpuasa akan tetap
terjaga.
Bahkan, pengaturan nutrisi yang optimal serta manajemen waktu
makan yang baik selama berpuasa, justru akan meningkatkan performa tubuh
selama berpuasa.
Bagaimana caranya? Menurut penuturan ahli gizi Jansen Ongko,
tidak ada perbedaan dalam kebutuhan kalori maupun nutrisi tubuh kita.
Satu-satunya yang membedakan hanyalah waktu mengonsumsinya saja.
Makanan saat berbuka
Menurut Jansen, setelah berpuasa seharian penuh, sebaiknya kita
tidak langsung tergesa-gesa mengonsumsi makanan dalam jumlah besar agar
tidak terjadi gangguan pencernaan.
Berbuka puasa dapat diawali dengan minum segelas air hangat
atau teh tawar hangat agar lambung siap menerima makanan. Sekitar lima
hingga sepuluh menit kemudian, makanlah makanan dengan manis alami dalam
jumlah wajar, seperti kolak, pisang, air kelapa, dan lain-lain.
Namun pilihan makanan terbaik adalah 3-5 biji kurma. Selain
hanya setara dengan 100-150 kalori, kurma sangat mudah dicerna dan
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Makanan manis sangat dianjurkan saat memulai buka puasa karena
karbohidrat sederhana lebih mudah dicerna oleh tubuh untuk menggantikan
cadangan gula darah yang terpakai saat berpuasa selama 14 jam
sebelumnya.
Beberapa saat kemudian, atau setelah menunaikan solat maghrib,
makanan utama boleh mulai disantap. Sebaiknya, makanan yang dikonsumsi
memiliki komposisi makronutrisi yang lengkap dan seimbang antara
protein, karbohidrat, dan lemak, yang bersumber dari bahan-bahan alami
serta cara pengolahan yang sehat.
Serat, vitamin, dan mineral dari buah dan sayur juga harus dikonsumsi demi kesehatan sistem pencernaan selama puasa.
Selain kandungan makanan yang harus diperhatikan, jumlah yang dikonsumsi juga harus sesuai.
Jansen menyarankan, patokan termudah untuk porsi masing-masing
makronutri adalah mengukurnya dengan metode “patokan porsi ukuran
tangan”, yang jumlahnya berbeda untuk perempuan dan laki-laki.
Bagi laki-laki, protein yang dibutuhkan setara dengan dua ruas
telapak tangan. Sedangkan karbohidrat setara dengan satu ruas telapak
tangan, lemak setara dua sampai tiga ibu jari, serta sayuran yang setara
dengan dua sampai tiga kepalan tangan.
Sementara untuk perempuan, protein yang dibutuhkan setara
dengan satu ruas telapak tangan, karbohidrat setara dengan satu telapak
tangan penuh, sayuran setara dengan satu sampai dua kepalan tangan,
sedangkan lemak setara dengan satu sampai dua ibu jari.
Konsumsi saat sahur dan menjelang tidur
Sesaat sebelum tidur, kamu bisa mengonsumsi sedikit makanan kecil, seperti yogurt, susu, dark chocolate (minimal 85% cocoa), buah-buahan segar, atau smoothies.
Makan makanan yang tepat sebelum tidur sangat penting untuk meningkatkan kualitas tidur hingga menjelang sahur nanti.
Saat sahur, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang sekadar praktis dan mengenyangkan karena makanan sahur sangatlah penting.
Komposisi makanan yang dikonsumsi kurang lebih sama dengan
makanan utama saat berbuka puasa. Sedikit perbedaan terletak pada porsi
sayuran.
Saat sahur, sebaiknya lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah
dengan kandungan serat yang tinggi agar dapat membantu memberi rasa
kenyang lebih lama.
Yang dianjurkan
Selama bulan puasa, sangat disarankan untuk memilih asupan sumber makanan yang tidak menyebabkan mudah lapar kembali.
Kandungan protein baik dapat dengan mudah diperoleh dengan
mengonsumsi ayam, hati ayam, aneka ikan, udang, cumi, kerang, telur,
tahu, dan tempe. Sementara karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi
antara lain ubi, singkong, talas, jagung, wortel, nasi merah, pasta
gandum, roti gandum, oatmeal, quinoa, couscous, tomat, serta aneka
sayuran.
Sedangkan lemak baik yang juga dibutuhkan tubuh terkandung di
dalam telur, keju, minyak zaitun, aneka kacang-kacangan, wijen, alpukat,
minyak ikan, santan, minyak kelapa, dan butter.
Yang harus dihindari
Untuk memaksimalkan manfaat puasa bagi tubuh kita serta
kecukupan gizi, selama bulan Ramadan ini kamu harus mencoba berhenti
makan sebelum merasa kenyang.
Selain itu, kamu bisa mencoba untuk mengunyah makanan dengan perlahan dan tidak makan sambil melakukan aktivitas lain.
Kamu juga bisa menghindari makanan olahan atau kalengan, mie instan, gorengan, dan junk food dan lebih banyak mengonsumsi protein dan sayuran yang lebih baik untuk kesehatan selama berpuasa. —Rappler.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar