Meski umumnya anak lebih suka bermain dengan teman-teman seusianya,
namun ada juga anak yang malah lebih suka bermain dengan orang dewasa.
Jika yang terjadi demikian, perlukah orang tua khawatir?
Psikolog
anak dan keluarga Anna Surti Ariani, MPsi atau yang akrab disapa Nina
menjelaskan bahwa sebaiknya anak memang diperkenalkan terlebih dahulu
dengan teman seusianya, baru setelah itu diperkenalkan dengan orang
dewasa atau anak yang usianya lebih kecil.
Jika anak sudah
kepalang lebih nyaman bergaul dengan orang dewasa, Nina menuturkan hal
ini sebenarnya bisa menjadi nilai positif atas sesuai batasannya. Saat
anak mampu berkomunikasi dengan orang dewasa, maka anak cenderung mampu
menjadi pengikut. Lain halnya jika anak lebih suka bermain dengan teman
yang usianya lebih kecil, yang biasanya akan melatih anak menjadi
pemimpin.
"Anak
akan belajar mengatur, jadi pemimpin. Kalau dia main dengan teman yang
sebaya kan cenderung setara. Jadi manfaatnya beda-beda. Tetap akan jauh
lebih baik jika anak memang bisa bermain dengan segala usia ya, karena
manfaatnya komprehensif," tutur Nina kepada detikHealth.
Menurut
Nina, anak tetap harus mengenalkan anak pada teman segala usia. Jangan
karena anak sudah tampak lebih nyaman bermain dengan orang dewasa atau
anak yang usianya lebih kecil, lantas orang tua tidak memperkenalkan
anak untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya.
"Diperbanyak
juga kesempatan anak untuk bertemu dengan teman-teman seusianya, jadi
anak akan menguasai keterampilan bermain dengan orang dewasa, teman
sebaya dan anak yang lebih kecil," pesan wanita yang juga praktik di
Klinik Psikologi Terapan UI ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar