Mengalah terkadang memang dibutuhkan. Tapi bagaimana jika anak selalu
menjadi si pengalah karena begitu menyukai perdamaian? Yuk, simak kata
psikolog.
"Terlalu mengalah pada semua hal, saya katakan itu anak
yang permisif. Kalau selalu mengajarkan anak untuk mengalah, langsung
memberikan sesuatu pada orang lain yang menginginkannya juga nggak
baik," tutur psikolog anak, Ajeng Raviando, dalam percakapan dengan
detikHealth beberapa waktu lalu di kawasan Balai Kartini, Jl Gatot
Soebroto, Jakarta.
Ajeng mencontohkan jika anak ada dalam situasi
memainkan mainan tertentu, misalnya mobil-mobilan, lalu muncul temannya
yang meminta mobil-mobilan itu, jangan ajarkan untuk serta-merta
memberikan mainan itu pada temannya. Sebaiknya ajarkan anak untuk
bersikap.
"Kalau
semua hal yang diminta orang lain diberikan, nantinya merugikan diri
sendiri. Itu nggak baik. Sebaiknya bekali kemampuan komunikasi pada
anak, misalnya dengan mengatakan 'mainnya gantian ya, aku dulu yang main
baru nanti kamu," papar perempuan berambut panjang ini.
Kemampuan
komunikasi yang baik adalah sesuatu yang ditumbuhkan dan dibiasakan.
Sehingga anak akan terbiasa untuk menjelaskan sesuatu, termasuk
bernegosiasi.
Anak, butuh contoh nyata dari orang tua. Jadi
pembekalan komunikasi yang baik juga bisa dilakukan melalui pemberian
contoh yang baik.
"Ini termasuk mengajarkan bagaimana untuk
berempati dan tidak egois. Jadi memang ada anak yang suka merebut punya
orang lain, nah orang tua perlu mengajarkan bagaimana berbagi juga,"
imbuh Ajeng.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar