a, Kehadiran buah hati baru di
tengah keluarga tentu membuat ayah dan ibu bahagia. Sayangnya, tidak
selalu demikian respons dari seluruh anggota keluarga. Sang kakak yang
masih balita biasanya sulit menyambut dengan tangan terbuka.
Diungkapkan
psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, M.Psi, tidak semua anak siap
menjadi kakak karena mereka belum mengetahui secara pasti apa yang akan
terjadi ketika ada anak kecil lain di kehidupannya selain dirinya.
"Pertanyaan
yang paling sering muncul adalah apakah ibu atau ayah akan berubah
menjadi tidak sayang kepada saya ketika adik muncul," kata Ratih, begitu
ia akrab disapa.
Kemudian, berbagai perasaan seperti iri,
cemburu, serta takut tersaingi dalam mendapat perhatian maupun kasih
sayang, acap kali muncul sebagai bentuk atau sikap penolakan kakak
terhadap adiknya. Sehingga wajar jika sang kakak akan merasa
tersisihkan.
Bagaimanapun menurut Ratih itu bisa diminimalisir
jika ayah atau ibu tetap berusaha seimbang dalam memberi perhatian dan
kasih sayang pada si kecil.
"Ketika adik telah lahir, usahakan
perhatian keluarga tidak hanya terfokus kepada bayi yang baru lahir,
namun justru perhatian kakak harus tetap ada dan tidak berubah sehingga
ia tidak akan merasa bahwa adik adalah saingannya," ucap wanita yang
berpraktik di RaQQi - Human Development & Learning Centre, Tebet,
Jakarta Selatan.
Tambah Ratih, meskipun hal ini lumrah terjadi,
sebagai orang tua sebaiknya perlu melakukan kiat-kiat yang bisa
diterapkan agar kecemburuan sang kakak terhadap adik tidak berkelanjutan
melalui metode cerita atau bermain peran.
"Orang
tua bisa melakukan penjelasan dengan banyak metode seperti menggunakan
buku cerita, film atau bermain peran (role play) tentang bagaimana
kondisi ketika adik muncul dan apa yang sebenarnya akan terjadi sehingga
ia diharapkan mendapat insight dari cerita tersebut," sambungnya.(hrn/vit)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar