Dylan Askin dikabarkan mengalami henti napas saat berada di tempat
penitipan anak, Little Nippers di Derby, Inggris. Beruntung salah satu
sukarelawan tempat itu, Caroline Blake bergerak cepat.
Dengan
sekuat tenaga, Caroline melakukan tindakan CPR atau memberi napas buatan
kepada Dylan, sembari menunggu datangnya ambulans.
"Ia tampak terengah-engah, dan saya mulai melakukan CPR sebanyak empat putaran," kisahnya.
Caroline
menambahkan, Dylan sebenarnya tak sendiri karena ibunya juga ada di
tempat yang sama. Akan tetapi sang ibu sedang hamil tua sehingga tak
bisa berbuat banyak ketika melihat keadaan Dylan.
Upaya ini
berhasil. Dylan pun bisa dibawa ke rumah sakit. Namun begitu sampai di
rumah sakit, tim dokter mengabarkan bahwa kondisi Dylan sangat buruk
sebab kedua paru-parunya kolaps. "Mereka juga mengira otak Dylan
mengalami kerusakan karena saya langsung melakukan CPR," tambahnya.
Bocah
berusia tiga tahun itu kemudian didiagnosis mengidap kanker paru.
Sayangnya baru sebulan menjalani kemoterapi, Dylan terkena infeksi dan
kejang sehingga napasnya berhenti lagi. Saat inilah keluarga sudah
diminta melepaskan alat pendukung kehidupan Dylan.
Baca juga: Rokok Punya Bahan Pemicu Kanker, Masih Tega 'Ngebul' Dekat Anak?
Ibu
Dylan, Kerry Askin mengisahkan, pada awalnya paru-paru Dylan hanya
kolaps sebelah di Hari Natal tahun lalu. Gejalanya hampir sama, sesak
napas dan begitu dilarikan ke rumah sakit, dokter menduga si kecil
terserang pneumonia.
Kondisinya tidak membaik, lalu dilakukan
pemindaian dengan sinar X dan terlihat bahwa paru-paru Dylan tak hanya
kolaps, tetapi juga berpotensi tertutup kista berisi udara. "Kami
dirujuk ke Nottingham QMC untuk mengeluarkan udara yang terperangkap
itu," ungkap Kerry.
Selepas itu, anak kedua dari tiga bersaudara
ini sempat pulang tetapi paru-paru kanannya kolaps lagi empat hari
berikutnya. Dylan pun dirawat hampir sebulan di rumah sakit, tetapi
kondisinya malah memburuk.
Itulah saat di mana Dylan mengalami
kolaps dobel atau kedua paru-parunya mengalami kerusakan, saat berada di
tempat penitipan anak. "Saya hanya bisa menghubungi 999 berulang kali
tetapi ia keburu berhenti bernapas, dan untunglah ada Caroline,"
lanjutnya.
Lebih jelasnya, Dylan terdiagnosis mengidap Pulmonary
Langerhans Cell Histiocystosis yang lebih dikenal sebagai kanker paru.
Pulmonary LCH sendiri tergolong langka karena diperkirakan hanya
menyerang 1 dari 200.000 anak.
Dan tepat di hari Kasih Sayang, alat penunjang kehidupan Dylan sempat akan dicopot.
"Begitu
relaksan ototnya dimatikan, kami akan mulai melepaskan selang-selang di
tubuhnya. Tetapi ternyata ia butuh lebih banyak obat bius, dan saat
itulah kami tahu kondisinya membaik walaupun perlahan," kenang Kerry.
Dylan
akhirnya bisa dipulangkan ke rumah pada April lalu. Kerry dan suaminya
kemudian menggalang dana sekaligus meningkatkan kesadaran akan Pulmonary
LCH yang tidak banyak diketahui orang lewat situs Just Giving.
perkembangan bayi yang sempat henti napas karena kanker paru-paru
Written By iqbal_editing on Jumat, 10 Maret 2017 | 03.10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar