Karena fungsi organnya belum benar-benar matang, bayi prematur rentan
mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk sesak napas. Meski tetap
butuh perawatan intensif, kondisi seperti ini bisa diredakan dengan
memperdengarkan suara ibu.
Sebuah penelitian di Bringham Woman's Hospital menunjukkan, Maternal Sound Stimulation
(MSS) atau stimulasi suara ibu cukup efektif mengatasi berbagai masalah
pada bayi prematur. Selain sesak napas, masalah lainnya antara lain
denyut jantung menurun atau bradikardi.
Bayi prematur memang
rentan mengalami masalah jantung dan pernapasan atau kardiorespiratori
karena fungsi organnya belum benar-benar matang. Selama masih belum kuat
betul, bayi prematur biasanya dimasukkan inkubator di ruang perawatan
intensif.
Namun ketika muncul keluhan-keluhan kardiorespiratori,
MSS atau stimulasi suara ibu terbukti ampuh meredakannya.
Keluhan-keluhan itu di antaranya adalah apnea atau henti napas secara
tiba-tiba yang hanya berlangsung kurang lebih selama 20 detik.
Meski
berlangsung singkat, kondisi ini sangat membahayakan nyawa bayi
prematur karena fungsi organnya masih sangat lemah. Ketika napas
terhenti, maka selama beberapa detik tidak ada suplai oksigen yang masuk
sehingga berbagai organ rentan mengalami kerusakan.
Efektivitas
suara ibu dalam meredakan keluhan tersebut dibuktikan lewat eksperimen
yang melibatkan 14 bayi prematur. Bayi-bayi yang dipakai dalam
eksperimen ini lahir sangat prematur, yakni pada rentang usia kehamilan
antara 26 hingga 32 pekan.
Terbukti ketika diperdengarkan rekaman
suara ibunya secara teratur sebanyak 4 kali sehari, bayi-bayi itu lebih
jarang mengalami apnea. Sebagai pembanding, peneliti juga mengamati
bayi-bayi lain di ruang perawatan intensif yang tidak mendengar suara
ibunya.
"Namun karena baru diteliti pada 14 bayi, maka butuh
penelitian lebih lanjut untuk memastikan ada tidanya efek suara ibu bagi
kesehatan bayi," tulis para peneliti dalam The Journal of Maternal-Fetal and Neonatal Medicine seperti dikutip dari Healthday, Minggu (11/3/2012).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar