Batuk bisa saja lumrah dialami anak-anak. Tapi jika batuk yang dialami
si kecil seperti ini, baiknya orang tua tidak menganggap enteng karena
bisa jadi itu gejala pneumonia.
dr Nastiti Kaswandani SpA(K),
Ketua UKK Respirologi PP IDAI mengatakan pada prinsipnya batuk merupakan
gejala umum sebagi bentuk mekanisme pertahanan. Nah, batuk merupakan
tanda awal peradangan di saluran napas. Namun, dr Nastiti menekankan
tidak semua batuk yang dialami anak akan menjadi pneumonia.
"Tapi
kalau disertai sesak napas, demam, kebiruan, lalu batuknya terjadi
dalam waktu lama atau disebut juga batuk rejan, lalu napas cepat
disertai tarikan dada bawah dan saat dibuka bajunya ada cekungan yang
amat terlihat di bagian dada atas, segera bawa anak ke puskesmas atau
RS," kata dr Nastiti di sela-sela Forum Ngobras 'Harapan Baru Eradikasi
Pneumonia di Indonesia' di D'Lab, Menteng, Jakarta pusat, Jumat
(10/3/2017).
Untuk
mengetahui apakah anak mengalami napas cepat, ada praktik sederhana
yang bisa dilakukan kader kesehatan atau bahkan orang tua, yakni melalui
hitung napas balita. Dikatakan dr Nastiti ada kisaran normal tarikan
napas anak di masing-masing usia. Untuk anak usia 0 sampai 2 bulan,
normalnya maksimal 60 napas per menit.
Untuk anak usia 2 bulan
sampai 1 tahun, frekuensi normal maksimal bernapasnya 50 kali dan untuk
anak usia 1 sampai 5 tahun frekuensi normal maksimalnya yakni 40 kali.
Jika dihitung dalam satu menit napas anak melebihi angka tersebut
berdasarkan usianya, dr Nastiti menegaskan segera bawa anak ke Puskesmas
atau RS terdekat.
Ia menambahkan, umumnya ketika ditanya dokter,
orang tua akan melihat napas cepat anak bak seorang yang habis lari di
mana napas anak terlihat ngos-ngosan. Dikatakan dr Nastiti, pneumonia
merupakan radang paru yang menyerang jaringan paru dan disebabkan oleh
kuman. Pada gelembung paru normal, akan terjadi pertukaran udara.
"Tapi
kalau terinfeksi kuman dan terisi cairan radang, tidak terjadi
pertukaran udara dengan baik hingga jaringan paru rusak. Kalau lama-lama
dibiarkan, fungsi paru terganggu, pasokan oksigen kurang dan bisa
sebabkan kematian, terutama jika terjadi kekurangan oksigen di jantung
dan otak," kata dr Nastiti.
batuk yang menjadi pertanda pneunomia
Written By iqbal_editing on Jumat, 10 Maret 2017 | 02.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar