Tahukah Anda bahwa rasa gatal bisa menular pada seseorang bukan cuma
karena ada penyakit saja tapi bisa karena pengaruh otak? Ketika orang
lain menggaruk-garuk gatal, maka mereka yang menyaksikan bisa ikut
merasa gatal karena otaknya sudah terprogram seperti itu.
Para
peneliti dari Universitas Washington di St Louis dan Universitas Fourth
Military Medical menyebut reaksi gatal yang menular tersebut sama
seperti mengapa orang jadi ikut menguap saat melihat orang lain menguap.
Dipublikasi
dalam jurnal Science, tes pada tikus menunjukkan ada bagian di dalam
otak bernama suprachiasmatic nucleus (SCN) yang ketika melihat individu
lain gatal melepaskan senyawa kimia bernama gastrin-releasing peptide
(GRP). GRP sendiri diketahui merupakan sinyal penting pemicu rasa gatal
antara kulit dan susunan saraf pusat.
Salah satu peneliti Dr
Zhou-Feng Chen mengatakan hal tersebut terjadi kemungkinan karena sudah
insting. Naluri yang sudah dimiliki suatu mahluk ketika lahir ke dunia
sehingga tidak bisa dikontrol.
"Kadang-kadang menyebut gatal aja
bisa membuat seseorang menggaruk-garuk," kata dr Chen seperti dikutip
dari Daily Mail, Senin (13/3/2017).
"Banyak orang mengiranya itu
semua karena pengaruh pikiran saja. Tapi eksperimen kami menunjukkan
bahwa perilaku tersebut merupakan sesuatu yang sudah dirancang dari
sananya bukan suatu bentuk empati," lanjut dr Chen.
Di dalam
eksperimen para peneliti menempatkan tikus-tikus di kandangnya
berhadapan dengan layar komputer. Setelah itu diputarkan sebuah video
tentang tikus yang menggaruk kegatalan sambil aktivitas otak mereka
dipantau.
"Hanya dalam hitungan detik tikus-tikus yang ada di kandang juga mulai menggaruk-garuk," pungkas dr Chen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar