Berita hoax memang menyesatkan, namun beberapa orang punya kemampuan
untuk mengenali kepalsuannya dengan mudah. Orang-orang seperti ini,
menurut penelitian punya kelebihan pada salah satu fungsi otaknya.
Penelitian
yang dipublikasikan oleh Association for Psychological Science tersebut
membuktikan bahwa kemampuan mengidentifikasi informasi yang salah
berhubungan dengan fungsi memori. Kemampuan tersebut menandakan
seseorang punya ingatan yang lebih baik.
Dikutip dari Huffingtonpost,
para ilmuwan dalam penelitian tersebut memperlihatkan 6 slide ke
sejumlah relawan yang masing-masing berisi 50 gambar tentang peristiwa
tertentu, lengkap dengan keterangan tentang peristiwa tersebut.
Para
relawan lalu diberi tugas yang tidak berhubungan, sebagai distraksi
untuk mengalihkan perhatian. Gambar-gambar yang sama lalu dimunculkan
lagi dengan keterangan yang sebagian sama, sebagian sedikit 'dipelintir'
sehingga berbeda tetapi masih netral atau tidak sepenuhnya salah.
Sebagian sisanya memuat fakta yang salah.
Evaluasi
di akhir eksperimen menunjukkan bahwa sebagian relawan ada yang mampu
mengidentifikasi kesalahan dengan baik, dan sebagian lainnya tidak.
Menariknya, relawan yang jago mengenali hoax cenderung lebih mengingat
setiap detail yang ada dalam slide.
Ilmuwan dari Carleton College
yang memimpin penelitian tersebut, Adam Putnam, mengatakan bahwa hal
itu berhubungan dengan fungsi memori. Temuan ini juga menunjukkan bahwa
beberapa orang memang terlahir untuk tidak mudah termakan oleh hoax.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar