Agar pertumbuhannya optimal, bayi harus dibiarkan tidur selama 16-20
jam, tanpa gangguan sama sekali dan tak perlu dibangunkan jika ibu
khawatir anaknya haus.
Dr dr Irwanto, SpA(K) dari Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr Soetomo mengungkapkan, bila
bayi haus, ia akan bangun dengan sendirinya.
Meski demikian,
memang ada kondisi yang harus diperhatikan ibu jika ingin bayinya
tertidur pulas sesuai rekomendasi, yaitu memastikan kecukupan ASI untuk
buah hatinya. Untuk itu jangan heran jika melihat bayi sering terbangun
karena sebenarnya ia haus akibat kekurangan asupan ASI. Tetapi dr
Irwanto meyakinkan pada bayi yang mendapatkan kecukupan ASI, hal ini
takkan terjadi.
Spesialis anak yang juga berpraktik di RS
Universitas Airlangga itu menambahkan itulah mengapa calon ibu perlu
melakukan pijat payudara, utamanya jelang persalinan.
"Karena
tidak mungkin bisa siap kalau tidak disiapkan sejak awal. Setidaknya
5-15 menit sehari sekali, ditambah makanan bergizi, agar ASI-nya siap
ketika bayinya lahir," saran dr Irwanto saat berbicara dalam Seminar
Golden Period Development: Menggendong Bayi dengan Standar Ahli di RS
Penyakit Tropis dan Infeksi Universitas Airlangga baru-baru ini.
Namun
ia mengingatkan, pijatnya juga jangan terlalu lama sebab bisa
merangsang keluarnya hormon oksitosin dan prostaglandin yang dapat
memicu percepatan persalinan.
B
Terkait
dengan cara menidurkan bayi, dr Irwanto tak sepakat bila bayi
dibiasakan tidur dalam gendongan terlalu lama, karena bila sudah
terbiasa, anak sulit melepaskan diri dari hal itu. "Kalau sudah tidur,
jangan digendong terus. Taruh saja sudah," sarannya.
Pesan senada
juga berlaku untuk bayi yang dibiasakan tidur di ayunan. Akan tetapi
jika anak terlanjur 'ketagihan' dengan tidur di ayunan, dr Irwanto
menyarankan agar orang tua menuruti saja keinginan anak, tetapi
lama-lama harus dikurangi.
Ia juga menyoroti kebiasaan orang tua
untuk tidur bersama si buah hati. Padahal menurut dr Irwanto, idealnya
sejak bayi berusia 9 bulan tidurnya harus terpisah dari kedua orang
tuanya.
"Kalau kita tidur bareng anak, bersentuhan gitu aja dia
akan bangun. Padahal dia memulai tidur lagi itu butuh waktu 1-3 jam, ini
yang bikin tidurnya terganggu," lanjutnya.
Kendati begitu dr
Irwanto mengingatkan, meski bayi dibiarkan tidur hingga puluhan jam,
bukan berarti ia bisa tidur terlalu lama. "Kalau 24 jam tidur terus itu
juga salah, berarti dia sakit," imbuhnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar