Suka membuntuti, atau sekadar mematai-matai orang lain, tidak hanya
berkaitan dengan kondisi psikologis. Penelitian membuktikan,
kecenderungan tersebut juga berhubungan dengan denyut jantung.
Sang
peneliti, Danielle Boisvert, menyebut laki-laki dengan resting heart
rate (denyut jantung saat istirahat) rendah lebih mungkin memiliki
perilaku stalking.
"Partisipan dengan denyut jantung satu standar
deviasi di bawah nilai tengah atau lebih rendah, punya tiga kali lipat
kemungkinan untuk stalking dibanding partisipan lainnya," katanya,
dikutip dari Sciencedaily.
Dalam
penelitian ini, Boisvert bersama timnya melibatkan 384 mahasiswa
sebagai partisipan. Mereka mengukur denyut jantung dengan oksimeter
ujung jari, sembari melakukan wawancara terkait perilaku stalking. Dari
seluruh partisipan, 32 orang pernah melakukan stalking, terdiri dari 15
perempuan dan 17 laki-laki.
Berbagai penelitian sebelumnya juga
mengaitkan denyut jantung rendah dengan perilaku agresif dan antisosial
pada laki-laki dan perempuan. Keterkaitannya pada perilaku stalking,
dalam penelitian ini secara spesifik lebih teramati hanya pada
laki-laki.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar