Antusiasme banyak orang baik dewasa, anak-anak, maupun ibu hamil untuk
melakukan perjalanan mudik terlihat meningkat pada H-5 lebaran.
Khususnya untuk ibu hamil, di Stasiun Pasar Senen terdapat program
kesehatan yang harus dilakukan sebelum melakukan perjalanan mudik.
Petugas
di pintu masuk selalu sigap untuk menemukan pemudik yang tengah hamil
kemudian diantarkan menuju pos kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.
"Kita
harus pikirkan juga kalau tiba-tiba melahirkan di kereta api bagaimana?
Enggak bisa berhenti sembarangan kan. Enggak mungkin kereta apinya stop
stop ada yang mau melahirkan. Enggak mungkin begitu," ujar Menteri
Kesehatan (Menkes) Prof Dr dr Nila Moeloek, SpM(K) dalam kunjungannya ke
pos kesehatan di Stasiun Pasar Senen, Selasa (20/6/207).
Pada
ibu hamil memang memiliki risiko yang cukup berbahaya jika melakukan
perjalanan jauh. "Biasanya kan usia kehamilan di bawah 14 minggu dan di
atas 28 minggu itu tidak diperbolehkan," jelas Riski selaku petugas
medis di pos kesehatan Stasiun Pasar Senen kepada detikHealth.
Jika
memang ada ibu hamil dengan usia kehamilan seperti yang disebut di
atas, maka dianjurkan untuk memiliki surat pernyataan dari dokter atau
bidan yang menanganinya. Jika ada, maka diizinkan untuk melanjutkan
perjalanan mudik ke tempat tujuannya.
"Jika tidak ada surat
pernyataan maka dibawa ke sini (pos kesehatan), jika ada keluhan maka
ibunya tidak bisa melanjutkan perjalanan. Uangnya bisa dikembalikan
100%," tuturnya.
Pemeriksaan pada ibu hamil meliputi periksa
tekanan darah, dan Riski menganjurkan untuk membawa buku catatan
kehamilan agar petugas medis mengetahui riwayat kehamilannya.
"Kalau
riwayat pemeriksaannya bagus ya cukup ditensi saja, kalau enggak bagus
atau ada indikasi lain mungkin kita lakukan pemeriksaan fisik lainnya,"
ujarnya.
Dengan adanya program ini disebut sangat membantu
petugas dalam berkordinasi untuk mengetahui di kereta mana saja terdapat
ibu hamil. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, petugas dapat
bergerak cepat untuk membantu ibu hamil selama di perjalanan.
Terakhir,
Riski menyarankan untuk tidak membiarkan ibu hamil melakukan perjalanan
mudik sendiri. "Setidaknya ada temannya, biar kalau ada apa-apa bisa
ditangani," pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar