Ketika seseorang sering mengonsumsi makanan di
sembarang tempat, dirinya bisa mengalami infeksi oleh bakteri perut dan
mengalami diare. Selama ini tidak ada yang tahu pasti mengapa diare
terjadi namun menurut peneliti dari Brigham and Women's Hospital ada
makna di baliknya.
Jerrold Turner, MD, PhD, selaku salah satu
peneliti mengatakan selama ini diare diduga sebagai sistem pertahanan
tubuh dari ancaman bakteri atau virus di saluran cerna. Hanya saja
pandangan tersebut masih didebatkan karena belum cukup bukti.
"Hipotesis
bahwa diare ini terjadi karena membantu kita untuk membersihkan patogen
pencernaan dari tubuh masih menjadi perdebatan dalam seratus tahun
terakhir," kata Turner seperti dikutip dari siaran pers EurekAlert,
Selasa (20/6/2017).
Untuk membuktikan bahwa diare memang muncul
sebagai sistem pertahanan tubuh, Turner melakukan studi eksperimen pada
tikus. Para tikus dengan sengaja diberikan bakteri Citrobacter rodentium
yang serupa dengan bakteri E. coli pada manusia.
Tak lama
setelah terinfeksi tubuh tikus diketahui menghasilkan protein yang
mengakibatkan kebocoran mikroskopis di saluran cernanya. Dari kebocoran
tersebut cairan bisa masuk ke dalam usus menghasilkan feses cair.
Dampaknya
tingkat infeksi yang terjadi para tikus jadi bisa lebih dibatasi.
Ketika Turner melakukan eksperimen yang sama namun pada tikus yang telah
dimodifikasi sehingga tak bisa menghasilkan protein terkait, dinding
saluran cernanya rusak akibat diserang oleh sistem imun.
Dipublikasi
di jurnal Cell Host and Microbe, peneliti mengatakan apakah hal persis
serupa terjadi juga pada manusia perlu konfirmasi lebih lanjut. Hanya
dari bukti yang telah ada bisa dikatakan bahwa diare adalah cara tubuh
untuk berusaha melawan infeksi.
Mengapa Kita Diare? Menurut Studi Untuk Mencegah Saluran Cerna Rusakb
Written By iqbal_editing on Selasa, 20 Juni 2017 | 02.48
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar