Operasi umum dilakukan pada pasien cleft lip and
palate (celah bibir dan langit-langit) atau dalam bahasa awam kerap
disebut bibir sumbing. Namun, ketika tidak dilakukan prosedur operasi,
adakah dampak fatal yang bisa terjadi?
"Kalau efek mengancam jiwa
sih nggak ya. Tapi bayangkan kalau anak kita yang mengalami itu. Ketika
dibiarkan, itu kan nyambung dari hidung ke mulut, tentu makan jadi
sulit, bisa kesedak," kata Dr drg Nia Ayu Ismaniati, MD.Sc, SpOrt(K)
kepada detikHealth.
Ditemui di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, baru-baru ini,
menurut drg Nia, ketika pasien bibir sumbing tak doperasi, pastinya
kondisi psikologis dialah yang amat terpengaruh. Misalnya, anak bisa
diejek di sekolah karena suaranya sengau.
Sehingga,
dengan mempertimbangan aspek psikologis, menurut drg Nia akan lebih
baik jika kondisi bibir sumbing ini ditangani lebih dini. Lalu ketika
tidak dioperasi, adakah efek kondisi bibir sumbing pada kesehatan gigi
dan mulut?
"Untuk kondisi gigi dan mulut, kalau dibiarkan saja
mungkin nggak masalah. Nggak masalah dalam hal ini maksudnya nggak
mengancam jiwa. Tapi, gigi-gigi yang nggak bagus itu kan bisa saja
memicu infeksi. Kalau giginya bertumpuk-tumpuk, makanan bisa nempel,
nanti jadi lubang. Higienitasnya pun nggak terjaga," kata drg Nia.
"Intinya
kalau sampai mengakibatkan dampak fatal nggak. Tapi berefek ke kualitas
hidup pasien. Terjadi efek ke kesehatan gigi secara keseluruhan. Ketika
kesehatan gigi secara keseluruhan terganggu, tentu kesehatan secara
keseluruhan juga terpengaruh," pungkas drg Nia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar