a, Kanker tulang merupakan salah satu kanker yang kerap
menyerang anak-anak. Kanker jenis ini termasuk agresif karena dapat
menggerogoti tulang dan dapat berujung pada tindakan amputasi.
Sayangnya, gejala kanker tulang justru sering salah dikira sebagai
infeksi.
Osteosarkoma atau yang lebih dikenal sebagai kanker
tulang, merupakan suatu tumor tulang ganas yang bersifat sangat agresif.
Ia dapat menyerang semua kalangan usia, tetapi paling sering didapati
menyerang anak pada rentang usia 10 hingga 20 tahun. Beberapa literatur
menyebutkan osteosarkoma menduduki peringkat tiga sebagai kanker yang
paling sering menyerang anak. Namun, beberapa literatur lain menyebutkan
bahwa penyakit ini menduduki posisi delapan.
"Osteosarkoma
adalah suatu tumor tulang ganas dan agresif, dan ini paling banyak
didapatkan pada anak-anak. Di antara tumor tulang pada anak yang lain,
osteosarkoma adalah yang paling banyak," terang dr Punto Dewo, dokter di
Subbagian Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran UGM, RSUP
Sardjito Yogyakarta.
Gejala atau simtom yang menyertai kanker
tulang, tutur dr Punto, biasanya berupa rasa nyeri pada anggota gerak.
Rasa nyeri tersebut awalnya timbul hanya saat beraktivitas, tetapi
seiring berkembangnya penyakit, rasa nyeri yang dirasakan akan semakin
parah hingga mengganggu waktu beristirahat dan tidur. Terkadang
osteosarkoma juga menyebabkan pasien berjalan pincang serta menimbulkan
pembengkakan yang terus memarah.
Orang tua dan dokter harus
mewaspadai patah tulang atau fraktur tanpa sebab. Menurut dr Punto,
seorang anak yang mengalami patah tulang karena jatuh dari sepeda
padahal si anak tidak melaju dengan kecepatan tinggi, harus diwaspadai.
Kemungkinan kpenyebabnya adalah infeksi atau kanker.
Kehadiran
osteosarkoma yang paling sering ditemui di sekitar lutut kerap membuat
diagnosis menjadi rancu. Pasalnya ada berbagai sebab yang patut
dipertimbangkan, antara lain congenetal atau cacat bawaan, inflamasi
atau infeksi, neoplasma atau neuropatik atau kanker, trauma atau
kecelakaan, faktor degeneratif, serta faktor metabolisme tubuh.
"Predileksi
(tempat tersering) utamanya di sekitar lutut, di distal femur (tulang
paha), proksimal tibia (lutut). Kebetulan juga untuk osteomelitis
hematogenus akut (infeksi tulang) pada anak-anak predileksi utamanya
juga di daerah metafisis terutama di daerah lutut sehingga sering
disalahdiagnosiskan dengan infeksi," ujar Dr Punto dalam acara
Sosialisasi Edukasi Kanker pada Anak yang dihelat di Aula Rumah Sakit
Akademi UGM, dan ditulis pada Minggu (30/3/2014).
Mengingat
keganasan kanker tulang, dr Punto menganjurkan para praktisi medis untuk
lebih waspada. Menurutnya, penemuan sedini mungkin dapat memperbesar
peluang pasien kanker tulang untuk bertahan hidup. Meski tidak mustahil
menghindari tindakan amputasi, ujar dr Punto, biaya yang melangit
membuat mayoritas pasien di Indonesia harus berujung dengan tindakan
amputasi.
Gejala Kanker Tulang Mirip Infeksi, Dokter dan Pasien Harus Waspada
Written By iqbal_editing on Selasa, 18 Juli 2017 | 00.14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar