eristiwa-peristiwa yang membuat pikiran tertekan seperti kematian orang
tercinta, perceraian, atau dipecat dari tempat kerja disebut oleh studi
efeknya dapat membuat otak menua hingga empat tahun lebih cepat. Hal ini
diketahui setelah peneliti memeriksa data dari 1.300 orang di Amerika
Serikat.
Dipublikasi dalam pertemuan Alzheimer's Association
International Conference di London, para peneliti mengatakan teorinya
adalah stres dapat meningkatkan inflamasi di otak sehingga meningkatkan
risiko untuk pikun (demensia).
Menurut
peneliti dari University of Wisconsin School of Medicine, orang-orang
Afrika Amerika lebih rentan terhadap efek stres ini dibandingkan
orang-orang dari etnik lain. Kemungkinan karena memang studi sebelumnya
melihat fungsi memori otak etnik Afrika Amerika cenderung lebih rendah
dibanding etnik lain dan cenderung tinggal di lingkungan yang lebih
kumuh.
Oleh sebab itu kemungkinan untuk menghadapi kejadian
pemicu stres seperti kesulitan finansial, edukasi, masalah kesehatan,
hingga peristiwa traumatis juga semakin tinggi pada orang etnik Afrika
Amerika.
Direktur riset Alzheimer's Society dr Doug Brown yang
menjadi tantangan dalam studi adalah memisahkan stres dengan
faktor-faktor mental lain.
"Sulit untuk memisahkannya dengan
kondisi lain seperti kecemasan dan depresi yang juga diduga bisa
berkontribusi terhadap risiko demensia," kata dr Doug seperti dikutip
dari BBC, Rabu (19/7/2017).
"Namun temuan ini
mengindikasikan bahwa perlu banyak hal yang dilakukan untuk membantu
orang-orang dari komunitas yang mungkin lebih rentan mengalami kejadian
pemicu stres dalam hidup," pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar