1. Mental Retardasi (MR)
MR (keterbelakangan mental) adalah suatu keadaan dimana kemampuan
intelektual di bawah rata-rata dan di sertai dengan penurunan perilaku
adaptasi dan manivestasinya selama masa perkembangan. Biasanya kelihatan
saat umur anak di atas 3 tahun.
MR dapat di klasifikasikan menjadi 3 :
a. Educable (mampu untuk di didik) = IQ 50 s/d 75.
b. Try Enable (mampu untuk di latih) = IQ 25 s/d 49.
c. Custodial (mampu rawat) = IQ 0 s/d 24.
Penyebab MR (Mental Retardasi) adalah :
Pre Natal (saat kehamilan) : anoxia (kurang oksigen), infeksi ibu seperti toksoplasma rubella, sipilis, kekurangan gizi.
Natal (saat kelahiran) : anoxia, prematur, lahir dengan di vakum, dll.
Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun) : anoxia, trauma kepala, kuarang gizi, dll.
2. Down Sindrome
Down Sindrome adalah gangguan mental syndrome akibat dari jumlah
kromosom yang tidak normal dan memiliki ciri yang khas seperti wajah
mongoloid. 90% kasus di sebabkan karena kelebihan kromosom ke-21,
perpindahan komponen kromosom 21 pindah ke kromosom yang lain sehingga
pada manusia normal mempunyai 2 garis kromosom yang sama (linear)
menjadi tidak seimbang karena salah satu kromosomnya menjadi 47 (pada
normalnya 46).
Penyebab yang lainnya adalah faktor usia pada saat ibu hamil.
Berdasarkan penelitian dimana usia ibu melahirkan >= 40 tahun lebih
beresiko melahirkan anak dengan down syndrome dari pada ibu-ibu muda.
3. Autis
Autis adalah gangguan tumbuh kembang anak pada masa kanak-kanak dengan karakteristik sebagai berikut :
Kurang atau tidak adanya respon terhadap orang lain.
Penurunan dalam berkomunikasi atau berbicara.
Bereaksi yang aneh terhadap berbagai aspek lingkungan.
Gangguan berbicara seperti ecolalia.
Melakukan sesuatu tanpa tujuan.
Autis kelihatan di saat umur anak di atas 3 tahun.
Penyebab autis secara pasti belum di ketahui, di duga autis disebabkan
karena adanya gangguan reticular system aktif (system saraf pusat),
faktor genetik, metabolic dan biochemical.
Banyak orang tua yang melaporkan anak autis mengalami kemajuan pesat
setelah tidak mengkonsumsi susu sapi dan terigu. Kenapa demikian ?
alasannya karena hampir semua anak autis menderita Multiple Food Alergi /
Alergi Makanan, sehingga perlu dilakukan pengaturan dukungan nutrisi
yang sesuai dan seimbang, sebagai contoh yang paling sering terjadi
menurut pengalaman saya, kebanyakan anak autis lebih sering cenderung
bersikap hiperaktif bila di beri susu sapi, cokelat, dan makanan yang
terbuat dari terigu.
Pengaturan nutrisi dan diet untuk anak autis berikut contoh bahan makanan dan minuman yang dilarang, adalah :
Diet bebas Gluten dan Kasein :
Gluten : Makanan yang mengandung terigu ( Mie, roti, biskuit ).
Kasein : mentega,mozarella butter, butter, susu sapi, yoghurt, susu kambing, susu bubuk, keju, laktalbumin, cream.
Diet bebas gula : gula pasir, soft drink, sirup, fruit juice kemasan.
Diet bebas jamur/fermentasi : minuman fermentasi, kecap, vermipan, tauco, baking soda, keju, soft drink.
Diet bebas zat aditif : pewarna makanan, penambah rasa, dan pengawet makanan.
Diet bebas fenol dan salisilat : buah berwarna cerah, anggur, apel, almond, cherry, plum, prune, jeruk, tomat.
Diet rotasi dan eliminasi : diketahui dan dilakukan setelah melakukan test alergi.
Pengaturan alat masak dan saat pemberian makanan :
Alat masak dari bahan yang tidak mengandung logam berat.
Makanan yang tinggi protein di berikan saat makan pagi untuk mencegah anak hiperaktif.
Pemberian suplemen yang sesuai.
Catatan : sebaiknya sebelum melakukan diet, lakukanlah test alergi terlebih dahulu.
4. ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder)ADHD adalah suatu
kondisi yang di gunakan untuk menggambarkan anak-anak dengan itelegensi
rata-rata atau di bawah rata-rata yang mempunyai tingkat perkembangan
yang tidak sesuai pada area atensi dengan adanya implusive dan
hiperaktif.
Penyebab gangguan ini tidak di ketahui secara pasti, faktor penyebabnya
mungkin berhubungan dengan kerusakan sistem saraf pusat selama atau
sebelum kehamilan, faktor genetik, hiperaktif di sebabkan oleh kurangnya
penyaringan stimulasi eksternal.
5. Gangguan Congenital
Gangguan Congenital adalah suatu kondisi yang di tandai dengan
malformasi pada anggota tubuh yang terjadi selama proses kehamilan.
Penyebab secara pasti masih belum di ketahui, kemungkinan faktor genetik
atau metabolisme.
6. Cerebral Palsy
CP (Cerebral Palsy) adalah kelainan anggota gerak yang di sebabkan oleh
gangguan otak/cidera otak yang sifatnya tidak progresif, sehingga
berdampak pada sistem motorik anak.
Penyebabnya :
a. Prenatal (saat kehamilan)
• Infeksi seperti : Rubella, toksoplasma, cipilis.
• Anoxia (kekurangan oksigen).
• Trauma kehamilan.
b. Natal (saat kelahiran)
• Prematur
• Lahir dengan divakum
• Anoxia
c. Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun)
• Trauma kepala
• Anoxia
CP (Cerebral Palsy) ada beberapa macam, yaitu :
- CP Spastik : kerusakan terjadi di otak besar.
- CP Atetoik : lokasi gangguan ada di otak besar.
- CP Ataksia : terjadi gangguan pada otak kecil.
- CP Flaccid : gangguan pada otot.
7.Perawakan Pendek
Ini adalah merupakan keadaan di mana anak memeliki tinggi badan dibawah persentil ke-3
8, Gangguan Bicara dan Bahasa
Berbicara merupakan titik sentral penting, bagi seluruh perkembangan
anak. Keterlambatan bicara sering terjadi pada anak. Hal tersebut
terjadi karena adanya keterlambatan manuritas (kematangan) dari proses
saraf pusat yang diperlukan, dalam memproduksi kemampuan berbicara.
Kurangnya stimulasi juga bisa menjadi penyebab gangguan ini, dan jika
tidak segera ditangani gangguan ini bisa menetap.
Menurut beberapa penelitian, penyebab gangguan berbicara terjadi
karena adanya gangguan hemisfer dominant. Gangguan ini mengarah ke otak
bagian kiri. Beberapa ada juga yang ditemukan di otak sebelah kanan,
korpus kalosum, dan lintasan pendengaran yang saling berhubungan.
Gangguan bicara sering terjadi pada anak laki-laki dan biasanya ringan.
Umumnya, kemampuan berbicara akan terlihat baik saat umur 2 tahun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar