Demam rematik adalah suatu penyakit
immunitas sistematik di klasifikasikan dalam demam rematik akut dan demam
rematik kronik yang dapat sembuh sendiri. Sesuai dengan adanya bukti
sterptokokus beta Hemolitikus grup A, diagnosa demam rematik dapat
diklasifikasikan menjadi Karditis, Poliartritis migrans, Khorea, Nodul
subkutan, Eritema marginatum, Demam.
2.4.2 Klasifikasi PJR
PJR lebih sering terjadi pada
penderita yang menderita keterlibatan jantungyang berat padaserangan DR akut.
PJR kronik dapat ditemukan tanpa adanyariwayat DR akut. Hal ini
terutamadidapatkan pada penderita dewasa denganditemukannya kelainan katup.
Kemungkinan sebelumnyapenderita tersebutmengalami serangan karditis rematik
subklinis, sehingga tidak berobat dantidak didiagnosis pada stadium akut.
Kelainan katup yang paling sering ditemukan adalah pada katupmitral, kira-kira tiga
kali lebih banyak daripada katup aorta. Klasifikasi PJR memiliki 4 (empat)
bagian,di antaranya insufisiensi mitral,stenosis mitral, insufisiensi aorta,
dan stenosis aorta.
a.
Insufisiensi Mitral (Regurgitasi Mitral)
Insufisiensi mitral merupakan lesi yang
paling sering ditemukan pada masaanak-anak dan remajadengan PJR kronik. Pada
keadaan ini bisa juga terjadi pemendekan katup, sehingga daun katup tidakdapat
tertutup dengan sempurna. Penutupan katup mitral yang tidak sempurna
menyebabkanterjadinya regurgitasidarah dari ventrikel kiri ke atrium kiri
selama fase sistol. Pada kelainan ringantidak terdapat kardiomegali, karena
beban volume maupun kerja jantung kiri tidak bertambahsecara bermakna. Hal ini
bisa dikatakan bahwa insufisiensi mitralmerupakan klasifikasi ringan,karena
tidak terdapat kardiomegali yang merupakansalah satu gejala gagal
jantung.Tanda-tanda fisik insufisiensi mitral utama tergantung pada
keparahannya.Pada penyakit ringan,tanda-tanda gagal jantung tidak akan ada.
Pada insufisiensi berat, terdapat tanda-tanda gagal jantung kongestif
kronis, meliputi kelelahan, lemah, berat badan turun, pucat.
b. Stenosis Mitral
Stenosis mitral merupakan kelainan katup yang paling
sering diakibatkan olehPJR. Perlekatan antardaun-daun katup, selain dapat menimbulkan
insufisiensi mitral(tidak dapat menutup sempurna) jugadapat menyebabkan
stenosis mitral (tidak dapatmembuka sempurna). Ini akan menyebabkan
beban jantung kanan akan bertambah,sehingga terjadi hipertrofi ventrikel
kanan yangdapat menyebabkan gagal jantungkanan. Dengan terjadinya gagal jantung
kanan, stenosis mitraltermasuk ke dalamkondisi yang berat
c.
Insufisiensi Aorta (Regurgitasi Aorta)
PJR menyebabkan sekitar 50% kasus regurgitasi aorta.
Pada sebagian besar kasus ini terdapatpenyakit katup mitralis serta stenosis
aorta. Regurgitasi aortadapat disebabkan oleh dilatasi aorta,yaitu penyakit
pangkal aorta. Kelainan inidapat terjadi sejak awal perjalanan penyakit
akibatperubahan-perubahan yang terjadisetelah proses radang rematik pada katup
aorta. Insufisiensi aorta ringan bersifatasimtomatik. Oleh karena itu,
insufisiensi aorta juga bisa dikatakansebagaiklasifikasi PJR yang ringan.
Tetapi apabila penderita PJR memiliki insufisiensi mitraldaninsufisiensi aorta,
maka klasifikasi tersebut dapat dikatakan sebagai klasifikasiPJR yang sedang.
Halini dapat dikaitkan bahwa insufisiensi mitral dan insufisiensi aorta
memiliki peluang untuk menjadiklasifikasi berat, karena dapat menyebabkangagal
jantung.
d. Stenosis
aorta
Stenosis aorta adalah obstruksi aliran
darah dari ventrikel kiri ke aorta dimana lokasi obstruksi dapatterjadi di
valvuler, supravalvuler, dan subvalvuler.Gejala-gejala stenosis aorta akan
dirasakanpenderita setelah penyakit berjalan lanjuttermasuk gagal jantung dan
kematian mendadak.Pemeriksaan fisik pada stenosisaorta yang berat didapatkan
tekanan nadi menyempit dan lonjakandenyut arterimelambat.
0 komentar:
Posting Komentar