Siapa yang memerlukan tes ini dan apa hasil yang diharapkan?
Pemeriksaan EEG umum dilakukan dengan indikasi sebagai berikut:- Epilepsi
- Demensia
- Norkolepsi
- Abnormalitas sistem saraf
- Abnormalitas pada otak atau tulang belakang
- Kelainan mental
Hasil dari tes Electroencephalogram dapat diperoleh pada hari yang sama, atau selambat lambatnya satu hari setelahnya. Penentuan diagnosis abnormal atau normal ditentukan oleh pola dari gelombang elektrik otak. Terdapat beberapa tipe gelombang elektrik otak yang dapat dihasilkan dari tes EEG, di antaranya adalah:
-
Gelombang alpha – gelombang alpha memiliki frekuensi
sebesar 8 sampai 12 siklus per detik. Gelombang ini hanya terjadi
ketika dalam keadaan sadar sepenuhnya ataupun dengan saat mata tertutup.
-
Gelombang beta – gelombang beta memiliki frekuensi sebesar 13 sampai 30 siklus, dan terjadi ketika dalam keadaan sadar.
-
Gelombang delta – gelombang delta terjadi ketika tidur. Gelombang ini juta umum ditemukan pada anak kecil.
-
Gelombang theta – Seperti gelombang delta, gelombang theta terjadi dalam fase tidur, dan memiliki 4 sampai 7 siklus per detik
Sebaliknya, aktivitas kelistrikan otak dikatakan tidak normal ketika kedua belah otak memiliki pola gelombang yang berbeda atau menunjukan adanya aktivitas kelistrikan yang tajam. Ketika gelombang delta dan theta ditemukan saat pasien dalam kondisi sadar, maka hal ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak biasa. Sebuah lonjakan tajam dari gelombang aktivitas otak harus menjadi perhatian dokter karena dapat menunjukan adanya gejala tumor otak, epilepsi, infeksi atau stroke. Sebaliknya, ketika tidak ada gelombang otak yang terdeteksi, maka pasien dapat diindikasikan dalam keadaan koma.
Selain mendeteksi keberadaan suatu kelainan, EEG juga menentukan abnormalitas dalam aktivitas otak. hal ini sangat penting untuk menetukan tipe dari epilepsi atau kejang yang dialami pasien. Namun, ketika EEG dipasang pada pasien epileps, sela-sela waktu pasien kejang dapat menunjukan hasil rekaman yang normal.
Bagaimana tindakan ini bekerja?
Ketika pasien disarankan untuk melaksanakan tes EEG, beberapa persiapan penting untuk dilakukan sehari sebelum tes berlangsung. Pasien harus menghindari konsumsi dari zat sedatif, obat penenang, obat-obatan yang berefeksamping mengantuk, kopi, teh, soda, dan cokelat. Kepala juga harus dipastikan dalam kondisi bersih, karena dalam tindakan ini akan ditempelkan piringan metal pada kulit kepala. Hindari penggunaan minyak, kondisioner, krim, atau spray rambut sebelum pergi ke rumah sakit. Beberapa dokter juga menyarankan untuk mengurangi lama tidur beberpa jam sebelum melakukan tes karena nantinya pasien akan diminta untuk tidur selama proses tes berlangsung.EEG biasa dilakukan di rumah sakit di bawah pengawasan dari petugas EEG. Pasien berbaring dan tindakan dimulai dengan menempelken piringan metal atau elektroda pada beberapa titik di kepala pasien. Piringan metal ini dilekatkan menggunakan pasta yang lengket, ataupun jarum. Terkadang, beberapa elektroda yang ditempelkan pada kepala digantikan dengan sebuah penutup kepala yang dimana terdapat elektroda elektroda yang telah terpasang. Elektroda ini akan dihubungkan dengan komputer, di mana aktivitas elektrik dari otak dapat terekam.
Ketika tindakan sedang berlangsung pasien akan diminta untuk diam berbaring dan tidak tidak diperbolehkan untuk berbicara. Petugas EEG akan mengamati dari jendela dan meminta pasien unutk melakukan beberapa hal yang diperlukan untuk keperluan diagnosis, seperti:
- Bernapas dalam dan cepat selama 20 menit
- Melihat pancaran cahaya
- Tidur (jika pasien sulit untuk tidur, obat penenang dapat diberikan)
Tes EEG tidak menimbulkan sakit kepada pasien. Namun, ketika tes ini menggunakan jarum sebagai pengganti pasta lengket, sensasi tusukan dapat dirasakan pasien selama jarum dipasang. Ketika menggunakan pasta, pasta mungkin tertinggal di rambut pasien yang digunakan untuk menempelkan elektroda pada kulit kepala.
0 komentar:
Posting Komentar