, Bila dibandingkan zaman dahulu makin banyak orang
kini membutuhkan kawat gigi untuk memperbaiki masalah giginya yang
tumbuh tidak beraturan. Kira-kira apa yang mendorong hal ini?
Pembawa
acara SciShow Hank Green menjelaskan kemungkinan ada kaitannya dengan
evolusi manusia. Berbeda dari binatang lain, manusia berevolusi dengan
sangat cepat sehingga terkadang ada efek-efek yang tak diharapkan
muncul.
"Pada rahang manusia modern, tidak cukup ruang untuk
gigi-gigi kita tumbuh muat semua. Masalah ini kemungkinan muncul
berkaitan dengan kebangkitan pertanian sekitar 10 ribu tahun lalu," kata
Hank seperti dikutip dari SciShow, Sabtu (25/3/2017).
Zaman
dahulu kala manusia mengonsumsi sayuran dan daging hewan dengan
pemrosesan yang minimal. Hasilnya makanan pun cenderung bertekstur lebih
keras dan besar sehingga orang-orang butuh usaha lebih untuk mengunyah.
Nah
ketika teknologi pertanian mulai dikenal maka begitu juga dengan
pemprosesan makanan. Daging dan sayuran mulai dipotong-potong menjadi
lebih kecil sehingga mudah dikunyah.
"Berdasarkan bukti
antropologi hal tersebut membuat besar rahang kita menjadi menyusut.
Namun jumlah gigi yang kita miliki tetap sama sehingga berujung pada
masalah mulut yang sering dihadapi saat ini," ungkap Hank.
Fosil
manusia sebelum zaman pertanian menunjukkan adanya bukti keusangan pada
gigi karena intensitas mengunyah yang tinggi. Dengan berkurangnya
aktivitas mengunyah maka stimulasi juga berkurang sehingga lama-lama
rahang semakin kecil.
"Bisa saja kita memiliki rahang yang lebih
besar dan kuat, hanya saja bila mengonsumsi makanan-makanan keras saat
beranjak dewasa," pungkas Hank.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar