Wajar jika anak berkebutuhan khusus (ABK) harus mendapatkan perawatan
dan perhatian yang lebih dari orang tuanya. Kondisi ini rentan memicu
stres. Untuk itu, ada hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko
stres yang rentan dialami orang tua dengan ABK.
Menurut psikolog
Rosdiana Setyaningrum MPsi, MHPEd setiap orang tua yang memiliki ABK
harus bisa mengatur energinya secara rileks. Sebab ketika orang tua
stres hal tersebut dapat berdampak pada anak.
"Santai, nggak usah
terlalu nge-push anak, nanti orang tua stres dan anak juga jadi stres.
Jadi ikutin sesuai saran ahli saja," kata wanita yang akrab disapa Diana
ini kepada detikHealth di sela-sela konferensi pers peluncuran App
Spokle di Mercure Hotel, Jalan Raya Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu
(18/3/2017).
Lebih
lanjut, wanita lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan orang tua
juga perlu memiliki support system yang baik guna menghindari stres. Ia
memberi contoh, orang tua bisa mengurus anak dengan bantuan orang lain
maupun aplikasi.
Kemudian, yang tak kalah penting adalah
management waktu. Di mana orang tua, khususnya ibu yang merawat anaknya
ketika di rumah memiliki 'me time'.
"Kalau anak lagi sekolah atau
terapi, ibu bisa itu pergi ke salon satu jam buat creambath. Well
beingnya orang tua juga penting untuk perkembangan anak," imbuh Diana.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar