Terkadang orang tua terlalu khawatir sehingga terlalu berhati-hati saat
memberikan makanan pendamping ASI. Khawatir usus dan lambung si kecil
belum siap, meski anak sudah berusia setahun masih saja diberi makanan
yang diblender.
Benarkah lambung dan usus bayi satu tahun ke atas belum bisa menerima makanan yang lebih padat dari makanan blender?
dr
Melisa Anggraeni, SpA beberapa waktu lalu menjelaskan pemberian makanan
pendamping ASI (MPASI) hendaknya disesuaikan dengan usia anak. Misalnya
ketika anak baru saja memulai MPASI di usia 6 bulan, maka tekstur
makanan yang dikenalkan adalah yang paling lunak. Jadi makanannya adalah
yang teksturnya paling lembut atau hampir cair.
Kemudian tekstur
makanan anak naik secara bertahap menjadi lebih padat, misalnya di usia
7-9 bulan diberi bubur oatmeal. Sementara di usia 9 bulan ke atas bisa
diberi nasi tim. Selanjutnya di usia 12 bulan ke atas seharusnya anak
sudah bisa makan makanan keluarga alias makanan yang sama seperti
anggota keluarga lainnya.
Jika anak terlalu dini diberi makanan
yang teksturnya tidak sesuai perkembangan, maka saluran pencernaan anak
belum siap. Akibatnya pencernaan pun bisa terganggu. Pun jika anak
terus-menerus diberi makanan dengan tekstur lunak dan lembek, padahal
usianya sudah setahun lebih, tentu bisa berdampak pada hal lainnya.
"Jika
tidak mengikuti aturan makan, keterampilan dan kemampuan oromotor anak
akan terganggu, dan tentu akan mempengaruhi tumbuh kembangnya kelak,"
ucap dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Perlu
diketahui, gangguan fungsi oromotor (oral motor) bisa menyebabkan anak
susah makan.Gangguan oromotor adalah gangguan sistem gerak otot pada
rongga mulut seperti rahang, bibir, gigi, langit-langit dan faring.
Kemampuan
oromotor seorang anak biasanya berkembang saat mulai berusia 4-6 bulan,
utamanya saat bayi sudah mulai mendapat MPASI. Nah, tekstur makanan
bisa menjadi stimulus bagi perkembangan oromotor anak.
dr Luh
Karunia Wahyuni, SpRM beberapa waktu lalu menjelaskan stimulus apapun
yang diberikan pada anak nantinya akan diproses dan menghasilkan respons
dalam bentuk bahasa atau perilaku.
Misalnya ibu memberikan
makanan dalam bentuk tekstur halus, bisa dilihat lidah anak akan
bergerak ke atas dan ke bawah. Kalau makanan agak padat lidah bisa ke
kanan dan kiri, jika tekstur lebih padat lagi maka lidah bisa ke atas ke
bawah dan ke kanan ke kiri.
Selain tekstur, temperatur makanan,
rasa dan tekanan dari sendok yang digunakan pun bisa menjadi stimulus
perkembangan fungsi oromotor anak.
Yang perlu diketahui juga,
ketika makanan dihaluskan atau diblender maka cenderung mengandung kadar
air yang lebuh tinggi. Ini yang membedakan besaran gizi dengan makanan
dengan tekstur lebih padat yang tidak melalui proses diblender.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar