Risiko gegar otak pada atlet sangatlah besar, namun karena gejalanya muncul belakangan, kondisi ini kerapkali diabaikan.
Selain
itu, ketika sudah terjadi, gegar otak juga sulit untuk didiagnosis.
Bahkan menurut sejumlah dokter, banyak atlet yang enggan menjalani tes
karena ini bisa berdampak pada karir mereka di bidang olahraga
masing-masing.
Kondisi ini menginspirasi tim peneliti dari
Australian National University untuk mengembangkan tes sederhana yang
dapat mendeteksi adanya gegar otak. Tes ini sendiri berbentuk tes mata.
Menurut
peneliti, hanya dengan mengukur respons atau perubahan pupil mata
terhadap datangnya cahaya, maka ini bisa dipergunakan untuk mendeteksi
gejala gegar otak pada seseorang.
Mengapa demikian? Ternyata
sistem visual atau penglihatan memang sangat rentan terdampak oleh
insiden gegar otak karena terkoneksi dengan hampir separuh sirkuit otak.
Baca juga: Hati-hati Kebiasaan Ini Rentan Bikin Pesepakbola Alami Kerusakan Otak
"Pasien
tinggal menatap ke layar lalu di layar itu akan muncul serangkaian
stimulus cahaya. Mereka bahkan tak menyadari ada stimulus tersebut,"
terang ketua tim peneliti, Rachel Jaros, seperti dilaporkan ABC
Australia.
Kemudian ada dua kamera yang memiliki tugas khusus
untuk mengukur respons pupil mata dari si pasien. Dari hasil itu dapat
dipastikan apakah yang bersangkutan gegar otak betulan ataukah tidak.
Selain praktis, hasilnya akan keluar hanya dalam hitungan beberapa menit
saja.
Ke
depan, peneliti ingin membuat mesin pendeteksi tersebut agar lebih
portabel. Dan dalam waktu dekat, mereka juga ingin melakukan ujicoba
dengan melibatkan atlet seperti sepakbola dan rugby yang baru-baru ini
mengalami cedera kepala.
"Kami berniat mendatangi para atlet dan
merekrut yang berusia di antara 18-28 tahun, seperti di liga rugby dan
sepakbola," ujarnya.
Namun ini juga bukan perkara mudah bagi Jaros dan timnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar