, Ketika penyakitnya kumat, penderita epilepsi atau
ayan tidak menyadari apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Kaki dan
tangan kejang-kejang, serta tatapan mata lurus tanpa ada respons ketika
diajak komunikasi. Tanda-tanda epilepsi ini bisa menjadi gejala awal
tumor otak.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa orang dengan
epilepsi jauh lebih besar kemungkinannya untuk dapat didiagnosis dengan
tumor otak, seperti Health24, Rabu (13/4/2011).
Para
peneliti mencatat bahwa epilepsi dapat mengindikasikan adanya tumor otak
stadium sangat awal atau tumor yang belum terdeteksi pada scan otak.
Studi
ini dilakukan dengan melihat data penerimaan pasien rumah sakit antara
tahun 1963 dan 2005 dan diagnosa atau meninggal karena tumor otak. Hasil
analisis menunjukkan bahwa orang yang pernah masuk rumah sakit karena
kejang epilepsi hampir 20 kali lebih besar untuk mengembangkan tumor
otak daripada orang dirawat di rumah sakit karena alasan lain.
Bahkan
ketika peneliti mempertimbangkan kemungkinan bahwa tumor otak telah
terjawab atau tidak tercatat dalam tahun pertama setelah menderita
epilepsi, risiko masih 7,5 sampai 9 kali lebih tinggi pada pasien
epilepsi.
Studi ini juga menemukan bahwa orang dengan epilepsi 25
kali lebih besar untuk mengembangkan kanker otak dan 10 kali lebih
mungkin mengembangkan tumor jinak dibandingkan pasien lain.
Risiko
terbesar adalah pada pasien epilepsi berusia 15 sampai 44 tahun, yang
24-38 kali lebih besar untuk mengembangkan tumor otak daripada orang
pada usia yang sama tanpa epilepsi.
Menurut peneliti, risiko tumor otak berlangsung selama beberapa tahun setelah dirawat di rumah sakit terkait epilepsi awal.
Hasil studi ini dipublikasikan secara online dalam Journal of Neurology Neurosurgery and Psychiatry.
hubungan epilepsi dan pertanda tumor otak
Written By iqbal_editing on Senin, 17 April 2017 | 18.21
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar