Saat bayi lahir dengan berat badan yang rendah, faktor genetik dan
risiko maternal lainnya seperti kurang nutrisi dan merokok sering
disebut jadi penyebab. Tapi bagaimana pada kasus anak kembar di mana
keduanya lahir dengan berat badan yang jauh berbeda?
Studi
terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Boston Children's Hospital
mengatakan hal tersebut terjadi kemungkinan berkaitan dengan plasenta.
Pada beberapa kasus plasenta satu anak kembar bisa tidak lebih baik
dalam mengantarkan oksigen dan nutrisi.
Baca juga: Masalah Kesehatan yang Mengintai Anak dengan Berat Badan Kurang
Patricia
Ellen Grant selaku salah satu peneliti mengetahuinya setelah
mengembangkan teknik noninvasif menggunakan alat Magnetic Resonance
Imaging (MRI). Ellen melakukan tes pada tujuh ibu yang diketahui
mengandung anak kembar.
Di usia kehamilan 39-40 minggu, para ibu
diminta untuk menjalani tes MRI selama 30 menit sambil menghirup oksigen
murni selama 10 menit. Lalu peneliti melihat bagaimana oksigen murni
mengalir dari tubuh ibu ke dua bayi di dalam kandungannya lewat
plasenta.
Hasilnya diketahui waktu oksigen murni untuk sampai ke
bayi dalam kandungan bisa berbeda-beda. Pada bayi yang oksigennya lebih
lama sampai volume otak, hati, dan berat badannya secara keseluruhan
lebih kecil dibandingkan bayi yang tingkat perjalanan oksigennya lebih
cepat.
Dipublikasi dalam jurnal Scientific Reports, Ellen mengaku
masih belum tahu mengapa kemampuan plasenta tiap anak bisa
berbeda-beda.
"Langkah kita yang selanjutnya adalah menentukan
apa yang menjadi penyebab transportasi oksigen ini bervariasi dalam
plasental. Lalu kita cari nilai potongannya yang bisa jadi saran untuk
seluruh kehamilan, termasuk kehamilan tunggal," kata Ellen seperti
dikutip dari Science Daily, Senin (20/6/2017).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar