Entri Populer

disphagia

Written By iqbal_editing on Jumat, 14 Oktober 2016 | 06.45

Disfagia (dysphagia) adalah kondisi medis di mana pasien mengalami kesulitan dalam menelan makanan.
Kondisi ini biasanya menjadi tanda adanya masalah pada tenggorokan atau kerongkongan.
Sebagian pasien dengan disfagia mengalami kesulitan menelan beberapa jenis makanan tertentu dan cairan. Pada kasus lain, pasien mengalami gangguan mekanisme menelan parah.
Kondisi ini terjadi karena dua alasan. Pertama, adanya masalah pada otot dan saraf tenggorokan atau kerongkongan, dan kedua, terjadinya penyumbatan pada tenggorokan atau kerongkongan.
Terdapat dua jenis disfagia. Orofaringeal (oropharyngeal) atau disfagia tinggi adalah jenis yang timbul karena masalah pada tahap pertama proses menelan.
Kondisi ini dapat dikaitkan dengan adanya masalah di mulut atau bagian tengah tenggorokan.
Esofageal (esophageal) atau disfagia rendah ditandai dengan kesulitan dalam menelan makanan yang terjadi karena masalah di kerongkongan.

Penyebab

Terdapat berbagai penyebab yang memicu timbulnya kondisi ini. Cedera kepala serius atau cedera tulang belakang menjadi salah satu penyebab umum disfagia.
Jenis-jenis cedera seperti ini berdampak negatif terhadap koordinasi otot dan saraf yang mengontrol mekanisme menelan.
Lansia sering mengalami disfagia setelah stroke yang memicu kerusakan saraf sekaligus mempengaruhi otot-otot tubuh.
Kondisi pada anak sebagian besar terkait dengan beberapa jenis cacat lahir pada tenggorokan.
Orang yang menderita berbagai kondisi sistem saraf seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, atau masalah yang berhubungan dengan usia juga bisa mengalami disfagia.

Gejala

Ketika hanya gejala ringan yang timbul, pasien masih dapat menelan makanan dengan perlahan-lahan.
Namun, jika mengalami disfagia serius, pasien mungkin mengalami sakit yang tak tertahankan saat menelan.
Selain itu, terdapat beberapa gejala lain yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Batuk abnormal selagi makan yang disertai dengan tersedak. Hal ini lebih umum terjadi saat minum cairan.
2. Sering tersedak akibat makanan terjebak di bagian bawah tenggorokan, yang bahkan mengganggu pernapasan.
3. Orang yang terkena kondisi ini sering mengeluh mulut kering dan sakit saat menelan makanan padat.
4. Sensasi sakit pada tenggorokan juga teramati dalam beberapa kasus.
5. Sebagian pasien mungkin mengalami perasaan konstan seakan makanan terjebak di tenggorokan mereka.
6. Timbul rasa sakit dan ketidaknyamanan di tengah dada ketika makanan terjebak di kerongkongan.
7. Dalam kasus terjadinya aspirasi makanan ke dalam paru-paru, sebagian pasien mungkin menderita infeksi berulang saluran pernapasan atas atau pneumonia.
8. Penurunan berat badan secara mendadak merupakan tanda kekurangan gizi yang disebabkan karena tidak cukup asupan makanan.
9. Air liur berlebihan, bersendawa, dan bau mulut adalah gejala umum lainnya.

Pengobatan

Pengobatan dan perawatan akan dilakukan berdasarkan tingkat keparahan gejala.
Terapi menelan merupakan pengobatan efektif yang dilakukan oleh terapis bicara dan bahasa.
Terapis mengajarkan pasien metode menelan baru serta menyarankan latihan yang membantu untuk meningkatkan perasaan rileks saat menelan.
Pasien disfagia sering pula disarankan mengikuti diet untuk mencegah malnutrisi, termasuk dengan mengasup makanan yang dapat dengan mudah ditelan dan kaya akan nutrisi.
Kentang tumbuk, orak-arik telur, dan keju merupakan beberapa makanan semipadat sehingga dapat ditelan oleh pasien tanpa banyak kesulitan.
Jika pasien tidak bisa makan sama sekali, maka mereka diberi makan dengan bantuan selang makanan.
Ketika gangguan menelan dipengaruhi oleh kelainan struktural, maka operasi perbaikan mungkin diperlukan.
Gejala kondisi ini tidak boleh diabaikan karena dapat memicu kekurangan gizi dan dehidrasi serta menyebabkan pneumonia aspirasi yang bisa berakibat fatal.[]

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik