Entri Populer

fakta mengenai kacamata pinhole

Written By iqbal_editing on Senin, 06 Maret 2017 | 21.32

, Beberapa tahun belakangan, muncul produk yang disebut vision glasses atau kacamata pinhole yang disebut-sebut dapat mengobati kelainan mata, termasuk rabun jauh, rabun dekat, bahkan silinder.

Kacamata ini berwarna hitam dan tidak berlensa, namun memiliki lubang-lubang kecil berdiameter 1 mm yang disebut pinhole. Disebutka bahwa kacamata ini dapat menerapi rabun mata seseorang. Benarkah hal tersebut jika ditilik dari sisi medis?

"Kacamata pinhole sebetulnya adalah kacamata yang dapat menyaring cahaya yang masuk, membantu agar mata tidak terlalu banyak terpapar cahaya sehingga lensa mata tidak bekerja terlalu keras," kata Dr dr Ikke Sumantri wiyogo SpM(K) selaku Kepala Departemen Mata FKUI/RSCM.

Itu sebabnya, menurut dr Ike, banyak orang merasa matanya lebih nyaman setelah menggunakan pinhole. Akan tetapi, kacamata pinhole dikatakan dr Ike hanya dianjurkan digunakan oleh orang-orang yang memiliki minus sekitar 0,75.

"Minus 2 sampai 3 tidak dianjurkan. Dengan tekstur kacamata yang berlubang-lubang kecil sehingga menyaring cahaya yang masuk, tujuannya supaya mata tidak mudah lelah," kata dr Ike saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (29/4/2015).

Baca juga: Latihan Mata untuk Orang dengan Mata Minus

Terkait kegunaannya untuk menurunkan minus mata, dr Ida Bagus Gde Wirastana, SpM atau yang akrab disapa dr Wira mengunkapkan berdasarkan literatur yang ia ketahui, untuk mata minus sebetulnya tidak bisa diturunkan dengan terapi kacamata pinhole. Namun, minus pada mata bisa dipertahankan selama enam bulan. Lebih dari enam bulan, minus pada mata bisa naik lagi.

"Sebetulnya kacamata pinhole ini tidak terlalu direkomendasikan karena dapat mengurangi cahaya yang masuk dan mengurangi kontras sensitivitas pada mata. Adanya titik-titik pada kacamata pinhole, dapat meniadakan pembiasan sehingga jadi terang. Masalahnya minus pada mata itu tidak akan hilang. Hanya sugesti saja, jika mempertahankan minus jelas ya," terang dr Wira yang praktik di Jakarta Timur Eye Center ini.

Dijelaskan dr Wira, pada prinsipnya minus terbagi menjadi dua jenis yakni minus fisiologi dan patologi. Minus fisiologi diakibatkan lensa mata yang bekerja terlalu berat secara terus-menerus dan biasanya dialami oleh seseorang yang gemar membaca. Sementara, minus patologi adalah minus yang diakibatkan oleh panjangnya sumbu mata dan biasanya didapat dari faktor genetik atau bawaan lahir.

"Untuk minus fisiologi masih diperbolehkan untuk menggunakan kacamata pinhole, sedangkan patologi tidak karena tidak akan menimbulkan efek apa-apa pada mata," kata dr Wira.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik