Entri Populer

falktor psikologi orang mengonsumsi miras

Written By iqbal_editing on Senin, 30 Januari 2017 | 04.47

Risiko Psikologis

Sekurangnya terdapat lima faktor risiko psikologis yang mendorong seseorang menggunakan miras, bahkan menyalahgunakannya. Faktor risiko tersebut antara lain berupa faktor-faktor individu, keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya, serta lingkungan sosial.

Karena itu, penanggulangan miras oplosan harus melibatkan lima faktor risiko tersebut.

(1)  Faktor individu
Fakor individu dapat dipandang sejak awal perkembangan seorang anak, bahkan mulai masa prenatal, pengalaman lahir, serta perilaku awal masa bayi dan kanak-kanak. Misalnya ibu hamil yang suka minum alkohol, bayi dengan komplikasi lahir, nak hiperaktif, minum alkohol pada masa dewasa dan sebagainya.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa profil karakteristik remaja yang cenderung menggunakan miras, bahkan narkoba, antara lain perokok, kurang tertarik pada sekolah, kurang peduli prestasi akademis, memiliki sifat pemberontak,serta kurang peduli soal agama.
Profil karakteristik lain, adanya jarak antara anak dengan orangtua, memiliki teman sebaya peminum miras, serta adanya tekanan kelompok sebaya.

(2)  Faktor keluarga
Faktor keluarga berperan sangat penting sebagai faktor risiko. Hal yang penting adalah modelling atau mencontoh orang serumah, misalnya orangtua atau kakak yang juga menggunakan. Pengawasan yang kurang, sistem penghukuman yang kurang konsisten, otoriter, orangtua yang tidak responsif, tidak hangat, serta keluarga sarat konflik, juga merupakan faktor risiko yang penting.

(3)  Faktor sekolah
Sukses dalam prestasi sekolah dapat menjadi pencegah seseorang menjadi pengguna miras, bahkan narkoba. Hubungan yang baik dengan guru dapat menjadi pengganti kekecewaan hubungan dengan orangtua. Meskipun demikian perlu diakui, bahwa ciri-ciri sekolah biasanya tidak mampu menampung kebutuhan anak didik secara pribadi, sehingga mereka lebih bersandar pada kelompok sebayanya.
Mestinya, sekolah bukan hanya mengejar tercapainya program, melainkan juga dapat dijadikan referensi bagi jawaban masalah realitas kehidupan.

(4)  Faktor kelompok teman sebaya
Jarang disadari, bahwa prediktor yang paling kuat bagi penggunaan miras, penyalahgunaannya, bahkan penggunaan narkoba pada remaja, adalah kelompok teman sebaya. Teman sebaya yang merokok, menggunakan miras, bahkan narkoba,  cenderung akan diikuti oleh kelompoknya. Demikian pula penyalahgunaan miras dengan mengoplos, lebih sering diperoleh dari teman sebaya.

(5)  Faktor lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang lebih luas yaitu masyarakat, juga berpengaruh. Pengaruh tersebut antara lain berupa pola penggunaan miras, misalnya jenis miras, kadar alkohol, bahkan pada pola-pola penyalahgunaan seperti mengoplos.

Deprivasi ekonomi dapat meningkatkan perilaku antisosial yang menjadi prediktor penggunaan miras pada masa dewasa. Sedangkan anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan sosial yang kurang menguntungkan seperti kumuh, kepadatan penduduk tinggi, mobilitas penduduk tinggi, rasa kebersamaan yang rendah, dapat meningkatkan kecendrungan menjadi pengguna miras.

Sedangkan faktor-faktor yang positif berikut dapat mencegah meskipun berada pada lngkungan yang berisiko tinggi, antara lain: memiliki karakter yang tangguh, teguh, mempunyai orientasi sosial yang positif, intelegensi tinggi, serta memiliki keterampilan tertentu.(13)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik